DBasia.news – Pembalap Petronas Yamaha SRT, Andrea Dovizioso, menilai Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) layak menjadi juara MotoGP 2021.Sebab, dia tampil dengan konsisten sepanjang musim ini.
Untuk kedua kalinya, Sirkuit Misano kembali dipakai dalam MotoGP. Setelah sebelumnya digunakan pada MotoGP San Marino, lintasan sepanjang 4,2 km ini kembali dipakai pada MotoGP Emilia Romagna.
Sirkuit Misano merupakan lintasan berkarakteristik khusus. Legenda balap Valentino Rossi bahkan menjuluki Sirkuit Misano sebagai lintasan stop and go karena menuntut pembalap memaksimalkan teknik pengereman dan akselerasi.
Namun, kesulitan yang disuguhkan Sirkuit Misano berhasil diatasi Quartararo. Terbukti pada MotoGP Emilia Romagna, El Diablo berhasil melakukan hal mustahil karena mampu merangkak naik dari posisi 15 ke posisi 4.
Hal ini sempat membuat Dovizioso berdecak kagum. Pembalap berusia 35 tahun ini sadar Quartararo memiliki kemampuan di atas rata-rata.
“Saya pikir Misano merupakan lintasan di mana kamu harus berakselerasi dari kecepatan rendah, jika kamu tidak bisa berkendara seperti Quartararo, maka kamu akan alami banyak kesulitan,” kata Dovizioso dikutip dari crash.net.
“Quartararo bisa melakukan pengereman sangat dalam, tetapi sangat mudah untuk melakukannya. Kesulitannya terjadi saat mengerem dalam dan mengarahkan motor seperti dia. Quartararo bisa melakukannya dengan sangat mudah. Maksud saya, jika kamuengecek latihannya, dia melakukan lima hingga enam lap tanpa melakukan banyak kesalahan,” sambungnya.
Kemampuan ini membuat Dovizioso mengakui kehebatan Quartararo. Bahkan pembalap asal Italia itu menilai Quartararo memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan dirinya.
“Saya tidak bisa melakukan pengereman dengan baik, tetapi saya memiliki spesifikasi motor yang berbeda dengan Quartararo. Pada aspek pengereman, saya pikir motor pabrikan sangat berbeda. Namun, seberapa jauh perbedaannya, saya tidak tahu,” tutur Dovizioso.
“Jadi dalam hal pengereman saya tidak terlalu bagus dan setiap saya memasuki tikungan, saya tidak bisa mendapatkan kecepatan yang baik dan saya tidak bisa mengikuti racing lineyang saya inginkan. Saya terlalu lama melakukannya, lalu saya tidak bisa meraih kecepatan di tikungan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi motor,” pungkasnya.