DBasia.news – Pebalap Monster Energy Yamaha yaitu Fabio Quartararo enggan terlalu ngotot untuk mengunci gelar di MotoGP Emilia Romagna mendatang. Ia sadar bahwa Sirkuit Misano lebih cocok dengan gaya balap rivalnya Francesco Bagnaia.
Seperti yang diketahui, Fabio Quartararo memiliki keunggulan yang cukup jauh dari Francesco Bagnaia saat ini. Setelah finish runner-up di GP AS lalu, Quartararo memimpin dengan selisih 52 poin. Apabila ia sukses meraih hasil optimal di Misano, Quartararo berpotensi mengunci gelar juara di sana.
Akan tetapi, hal tersebut bukan jadi target utama El Diablo. Ia tahu bahwa Misano merupakan trek yang lebih dikuasai Bagnaia. Memaksakan diri untuk tampil ngotot di sana akan membawa resiko yang besar.
“Kami tidak boleh terlalu gembira. Kami masih punya tiga balapan. Sejujurnya, tujuan saya merebut titel di Portugal,” ucap Quartararo saat diwawancara oleh media setempat.
“Saya akan melakukan yang terbaik. Jika saya menang di sana, itu akan sangat fantastis. Kalau tidak, kami akan punya kesempatan lain. Saya hanya lebih tenang dan mendapat pengalaman lebih lagi tahun ini. Jadi saya sangat gembira dengan momen saat ini,” imbuh rider asal Prancis tersebut.
Untuk bisa mengunci gelar juara, Quartararo sejatinya hanya butuh finish di depan Bagnaia. Namun jika Bagnaia tampil cepat, tentu hal itu dapat beresiko membuat Quartararo terjatuh.
34. Franco Morbidelli Anggap Tiga Seri Tersisa Seperti Uji Coba Pramusim
Pebalap anyar Monster Energy Yamaha yaitu Franco Morbidelli masih belum menemukan kembali sentuhan terbaiknya pasca naik meja operasi. Cedera lutut parah yang diderita Morbidelli membuatnya terdampar di papan bawah dalam beberapa balapan terakhir.
Selain faktor fisik yang belum fit seratus persen, Franco Morbidelli juga harus beradaptasi ulang setelah dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha. Ia harus mencari settingan terbaik dengan YZR-M1 spek terbaru yang diberi kepadanya.
Menanggapi penampilannya yang masih melempem sejauh ini, Morbidelli enggan ambil pusing. Ia hanya ingin menjadikan tiga seri tersisa untuk ujicoba layaknya pramusim.
“Balapan berikutnya akan berlangsung dalam tiga minggu ke depan, jadi saya memiliki lebih banyak waktu untuk memulihkan diri dan bersiap untuk balapan itu. Ini adalah hal positif, dan secara keseluruhan ini adalah akhir pekan (MotoGP AS) yang positif. Kami lebih memahami arah mana yang harus diambil,” buka Morbidelli.
“Tentu saja ini bukan hasil yang kami harapkan, tetapi saya menjadikan ini semua seperti ujicoba pramusim. Kami harus mengubah sudut pandang supaya seperti itu. Kami juga mengoleksi banyak data supaya bisa berbenah lebih baik ke depannya,” imbuh pebalap yang khas dengan nomor motor 21 itu.
Menjadi pebalap tim pabrikan jelas meningkatkan tanggung jawab Morbidelli. Musim depan, ia harus tampil lebih kompetitif agar tidak mengecewakan manajemen tim.