DBasia.news – Fabio Quartararo menjelaskan bahwa karakter mesin yang berbeda pada motor Yamaha spek terbaru membuatnya harus berkendara dengan gaya balap yang lebih agresif.
Hingga sembilan seri balapan yang sudah digelar musim ini, Fabio Quartararo telah meraih empat kemenangan dan memuncaki klasemen sementara pebalap dengan keunggulan 34 poin dari Johann Zarco yang berada di posisi kedua.
Rider Prancis itu mampu menunjukkan penampilan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut pun membuktikan bahwa menjadi pebalap tim pabrikan Yamaha memberikan dampak besar pada performanya.
Namun, Quartararo menegaskan bahwa Yamaha juga meningkatkan performa motor mereka, terutama pada bagian depan. Perubahan tersebut tentunya mempengaruhi karakter mesin yang membuat ia harus berkendara dengan cara berbeda.
Pebalap berusia 22 tahun itu tak bisa menggunakan gaya balap aslinya dan harus menggunakan gaya yang lebih agresif untuk menaklukkan motor.
“Saya pikir setiap pebalap harus beradaptasi dengan baik pada motor mereka,” kata Quartararo dilnsir dari Motorsport.com.
“Saya berkendara dengan cara berbeda dibandingkan tahun lalu, benar-benar tidak natural, tapi bekerja dengan baik. Saya bisa merasakan batasannya, saya merasa bisa melaju lebih cepat dan untuk saat ini saya pikir itu berjalan dengan baik,” imbuhnya.
“Mungkin sama seperti 2019, dan saat ini saya merasa sangat fokus, dan berkonsentrasi penuh pada motor. Jadi, ini berjalan cukup baik,” ia melanjutkan.
Perubahan gaya tersebut pun menjadikan Fabio Quartararo sebagai pebalap terkuat di MotoGP dan dapat melaju cepat di setiap trek.
“Ini terjadi di beberapa trek, jadi tidak sepenuhnya saya menggunakan gaya balap alami, Anda harus beradaptasi,” tutur pebalap berjuluk El Diablo itu.
“Jika Anda lambat di satu tikungan, Anda akan melaju cepat di area lainnya. Jadi, ini tidak sepenuhnya alami dan muda, tapi ketika Anda memahami motor akan jauh lebih mudah. Anda akan menemukan cara terbaik dan melaju dengan cepat,” tutupnya.