DBasia.news – Fabio Di Giannantonio mengaku gembira karena impiannya untuk mengendarai motor milik Ducati, Desmosedici GP, terwujud usai dipromosikan ke MotoGP oleh Gresini.
Ducati akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Gresini Racing sebagai tim satelit pengganti Avintia Racing. Mereka juga sepakat menduetkan Enea Bastianini, rookie MotoGP musim ini, dengan Fabio Di Giannantonio.
Keduanya memang sudah cukup lama saling mengenal dan pernah bernaung di tim sama, Gresini, pada kelas Moto3 2016. Ikatan di masa lalu tentu akan memudahkan para pebalap muda tersebut menemukan harmoni secepatnya.
“Kami saling kenal sejak anak-anak. Saya mulai (balapan) pada usia 6 tahun dan dia sudah ada di lintasan. Lalu kami bertemu lagi pada 2016 dan sekarang kami berada di MotoGP dengan warna yang sama,” ujar Di Giannantonio dalam wawancara dengan Sky Italia.
“Itu sangat indah, kami punya hubungan bagus dan kami akan bersenang-senang,” ia menambahkan.
Sejak terjun ke Moto3 pada 2015, Di Giannantonio selalu bernaung di bawah bendera Gresini. Setelah empat musim, pebalap asal Italia itu mencatatkan prestasi maksimal sebagai runner-up.
Mulai 2019, ia mulai mencicipi klas Moto2 dan merengkuh peringkat kesembilan. Pandemi Covid-19 pun berimbas pada prestasinya. Pebalap berusia 22 tahun itu merosot enam tingkat dari periode sebelumnya.
Tahun ini, ia berseragam tim Federal Oil Gresini Moto2, yang menggandeng sponsor dari Indonesia. Rapornya saat ini jauh lebih baik berkat kemenangan di Moto2 Spanyol dan finis ketiga di Qatar.
Dengan berbagai pertimbangan dan menitikberatkan prestasi, Di Giannantonio dianggap sudah pantas untuk membawa bendera Gresini ke level premier.
“Mengetahui bakal ada di grid MotoGP musim depan adalah satu hal yang sangat indah. Itu adalah sebuah mimpi jadi nyata bagi siapa pun seperti saya yang balapan sejak kecil,” ia mengungkapkan.
“Saat mengetahui saya akan melakukannya di atas motor Ducati, jantung saya berdebar kencang. Ducati adalah motor impian saya, mungkin bagi semua orang Italia, sebuah aspirasi semua pengendara motor. Saya sedang mengalami sebuah mimpi, saya sangat emosional,” kata Di Giannantonio.
Perbaikan nasib Fabio Di Giannantonio sendiri tak lepas dari kerja keras mendiang Fausto Gresini, pemilik tim Gresini, yang mempercayai talenta balapnya.
“Seandainya dia ada di sini dengan kami, tentunya semua lebih indah hari ini. Dia menginginkan semua itu sebesar saya, tim, keluarga, kami semua banyak mendorong dan fakta saya balapan dengan pabrikan besar seperti Ducati adalah target penting,” tutupnya.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao