DBasia.news – Berbeda dengan etape pertama yang nyaris mendatar sepanjang rute, pada etape kedua dari Madiun menuju Batu, Selasa, para pebalap Tour d’Indonesia 2019 akan menghadapi medan menanjak pada seperempat akhir rute.
Start etape kedua yang berjarak 163,44 km dilakukan di alun-alun Kota Madiun. Di awal lomba para pebalap diperkirakan akan berada dalam satu rombongan karena hingga 20 kilometer pertama medan mendatar, kemudian ada sedikit tanjakan sekitar 5 km meskipun tidak terjal.
Rute kembali mendatar hingga melewati kota Nganjuk dan menempuh jarak 80 km di Pare Kediri.
Medan mulai menanjak memasuki kilometer ke-100 di sekitar Polres Kediri menuju perbukitan Desa Gombok. Tantangan ter berat bagi para pebalap akan dihadapi mulai kilometer 120 hingga kilometer 150.
Medan tanjakan yang akan jadi penilaian untuk menentukan poin bagi pemegang kaos biru sebagai raja tanjakan ada di kilometer 123 menjelang gerbang Desa Gombok dan sebelum Polsek Pujon di kilometer 147. Setelah itu, para pebalap akan downhill menuju Kota Batu.
Dengan adanya medan menanjak menjelang penghujung lomba, para pebalap bertipe climber diperkirakan akan unjuk gigi di etape kedua ini. Pertarungan menjelang finish pun tidak akan seketat etape pertama.
Pada etape pertama, tiga pebalap melewati garis finish di alun-alun Ngawi secara berbarengan dan pemenang dipastikan setelah melihat foto finish.
“Etape kedua tentu lebih menantang karena ada tanjakan. Tapi saya akan mencoba yang terbaik, walau mungkin para pebalap bertipe climber akan punya peluang di etape kedua,” kata pemenang kategori umum etape pertana, Angus Lyons.
Sementara itu Ryan Roth (Xspeed United Continental) yang merebut jersey warna biru dan menjadi raja tanjakan pada etape satu, mengatakan siap untuk mempertahankan jersey biru sekaligus menjadi yang tercepat.
“Saya akan berjuang keras untuk itu,” katanya.