DBASIA Network

Enea Bastianini Tunggu Kehadiran Para Penggemar Gresini Racing Di Indonesia

DBasia.news – Enea Bastianini berharap bisa mendapatkan dukungan besar dari para penggemar Gresini Racing di Indonesia sehingga ia lebih bersemangat untuk balapan disana.

Enea Bastianini berhasil mengukir sejarah di Sirkuit Losail dua pekan lalu. Dengan menggeber motor Ducati Desmosedici GP21, ia mampu mengalahkan semua rivalnya yang menunggangi motor versi terbaru dan sudah lama berkarier di MotoGP.

Kemenangan pertama Gresini Racing di seri MotoGP Qatar pun membuat pamor mereka meroket. Hal ini membuat ekspektasi terhadap tim yang dipimpin Nadia Padovani tersebut meningkat.

Akhir pekan ini, Bastianini rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio, akan hadir di Sirkuit Mandalika untuk melakoni balapan kedua, MotoGP Indonesia. Masing-masing dari mereka tentunya punya target sendiri.

Ada beberapa faktor yang membuat Bastianini tak yakin bisa naik podium utama lagi, yakni lintasan Mandalika yang baru diaspal serta faktor cuaca.

“Saya tak sabar tiba di Indonesia. Kami datang dari sebuah balapan luar biasa di Qatar, di mana saya mendapatkan kemenangan pertama,” ujarnya dikutip dari Motorsport.com.

“Tidak akan mudah mengulanginya, tapi berdasarkan tes yang kami lakukan, terlihat sinyal bagus. Penyelenggara telah mengaspal ulang beberapa bagian trek, tapi saya tak tahu apa yang menunggu,” ia menjelaskan.

Bastiniani juga mengharapkan dukungan dari basis penggemar Gresini Racing yang cukup besar di Indonesia.

“Juga ban sudah berbeda daripada yang dipakai dalam tes, tapi ada pekerjaan yang harus dilanjutkan seperti yang kami lakukan sekarang. Saya menunggu publik dan banyak suporter Gresini Racing. Kami tak sabar lagi,” ungkap pria berjuluk La Bestia itu.

Sementara itu Di Giannantonio tidak seberuntung Bastianini. Ia harus puas menjadi pebalap ke-17 yang melewati garis finis di MotoGP Qatar. Untuk MotoGP Indonesia, pemuda berusia 23 tahun itu ingin menuntaskan perlombaan dengan hasil lebih baik lagi.

Ia mengingat Mandalika sebagai tempat yang sangat indah, terlepas dari kendala seperti aspal rusak dan lintasan yang kotor akibat hujan saat tes pramusim disana.

“Kami kembali ke tempat yang sangat indah di mana kami punya banyak suporter. Selalu menyenangkan dan penting merasakan kehangatan orang-orang dan di Mandalika, saya yakin seperti itu,” katanya.

“Saya tiba di Indonesia dengan pengalaman lebih baik dalam mengelola balapan, tapi jelas bahwa kami masih berada dalam fase studi. Kami ingin belajar dan ingin melakukannya dengan waktu tepat. Tujuan selalu lebih meningkat, di Mandalika, kami bisa melakukannya,” tutup Di Giannantonio.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?