F1

Eks Bos Hamilton Akui Lebih Jagokan Max Verstappen Sebagai Juara Musim Ini

DBasia.news – Eks bos Hamilton, Ron Dennis, menjagokan Max Verstappen sebagai juara F1 2021 dan hanya kesalahan yang bisa mencegah pebalap Red Bull itu untuk merebut titel.

Dengan tujuh seri balapan yang tersisa, musim ini, Max Verstappen kini tertinggal dua poin dari juara bertahan F1 Lewis Hamilton, yang debut di kelas utama bersama McLaren pada 2007 berkat Ron Dennis.

Berselang hanya satu tahun, Hamilton sukses meraih gelar pertamanya bersama tim yang berbasis di Woking, Inggris tersebut. Musim ini, ia tengah berusaha untuk mengejar titel kedelapannya.

Tetapi, Dennis menilai Verstappen akan mampu menghentikan dominasi eks pebalapnya tersebut. Ia juga menjelaskan mengapa dirinya lebih menjagokan pebalap asal Belanda itu.

“Saya sangat menghormati para teknisi di Red Bull dan saya pikir mereka telah membangun mesin yang sangat solid di Honda. Jadi saya pikir itu (juara) adalah Verstappen. Jika tidak, masalahnya bukan karena mereka kurang kecepatan, namun akibat membuat kesalahan,” kata Dennis dikutip dari Motorsport.com.

“Pertanyaannya adalah, dalam kondisi seperti apa kesalahan tersebut dibuat. Ini bakal jadi akhir musim yang sangat berwarna untuk kejuaraan. Tetapi (jika harus memilih), saya akan mempertaruhkan uang saya di Verstappen,” pria berusia 74 tahun tersebut menambahkan.

Ron Dennis pernah bekerja dengan McLaren Group selama 37 tahun. Ia kemudian memutuskan untuk pensiun secara permanen pada 2017 lalu. Selama dipimpin oleh Dennis, tim tersebut mampu memenangi sejumlah gelar juara, namun juga pernah mengalami kekalahan. 

Ia sangat paham hal-hal yang dibutuhkan oleh pebalap juga tim untuk bisa meraih titel dan faktor-faktor yang berpotensi untuk menyebabkan kegagalan. Meminimalkan kesalahan merupakan satu satu elemen penting baginya.

Contohnya ketika Lewis Hamilton harus menelan pil pahit karena peluangnya untuk merebut gelar pada musim debutnya dengan McLaren pada 2007 harus hilang karena ia membuat kesalahan dengan terjebak di gravel dalam gelaran GP Cina.

Masih di tahun yang sama, Hamilton juga harus berduel secara mental dengan tandemannya saat itu, Fernando Alonso. Persaingan keduanya dimanfaatkan Kimi Raikkonen yang ketika itu membela Ferrari untuk mengklaim gelar juara.

Tahun ini, ajang F1 kembali menyajikan pertarungan perebutan titel yang sangat ketat. Kendati diwarnai oleh sejumlah insiden yang melibatkan Max Verstappen dan Lewis Hamilton, Dennis melihat keduanya sebagai pebalap profesional yang sedang bekerja.

“Persaingannya fantastis. Media mencoba untuk melebih-lebihkannya, tetapi, mereka (Verstappen serta Hamilton) selalu berusaha memadamkan api yang disulut, meredakannya. Keduanya profesional sejati,” ucap Dennis.

“Pada banyak disiplin olahraga, Anda punya sesuatu seperti pelanggaran profesional. Namun, dalam balapan, sulit memprediksi konsekuensi dari sebuah tabrakan. Anda tak pernah tahu apakah satu mobil akan menabrak yang lain, seperti di Italia (Monza), atau berakhir di gravel,” ia mengimbuhkan.

“Faktanya kita melihat dua pebalap profesional di sini. Mereka tahu apa yang mereka lakukan dan juga tahu sangat penting untuk memimpin di awal balapan. Jadi dalam situasi seperti itu mereka benar-benar mengambil risiko. Terkadang berhasil dengan baik dan terkadang gagal,” lanjutnya.

“Bagaimanapun, mereka tak ingin menunjukkan kepada yang lain jika mereka melambat, bahwa mereka sedang terintimidasi. Mereka seperti sepasang rusa yang sama-sama bersemangat untuk terus berlari,” tutup Dennis.