DBasia.news – Kompetisi ketangkasan berkuda di Indonesia, Equestrian Champions League (ECL) resmi digelar, Sabtu lalu di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP).
Menpora Zainuddin Amali meresmikan kompetisi tersebut dalam Grand Launching ECL. Tiga pegiat olahraga berkuda, Triwatty Marciano, Adinda Yuanita, dan Nadia Marciano merupakan sosok penggagas ECL yang merupakan liga berkuda equestrian antarklub berkuda di Indonesia.
Tujuannya adalah mengembangkan dan mempertahankan industri olahraga berkuda equestrian dengan membangun jalur karier atlet yang berkelanjutan, serta membuat basis data peringkat atlet equestrian nasional.
“Kegiatan Equestrian Champions League ini diselenggarakan karena pertumbuhan minat terhadap equestrian di Indonesia. Untuk memenuhi pertumbuhan minat tersebut, ECL hadir sebagai wadahnya,” ujar satu dari tiga co-founder ECL, Triwatty Marciano.
Kompetisi berkuda tingkat nasional ini akan digelar dalam dua venue berstandar internasional, Jakarta Equestrian Park Pulomas (JIEPP) dan Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Center, Tangerang.
Adinda Yuanita, satu dari tiga co-founder ECL, menegaskan kehadiran kompetisi berkuda ini bukan hanya karena didasarkan atas banyaknya minat terhadap olahraga ketangkasan berkuda tersebut.
Dinda menyebut ECL akan membantu olahraga equestrian Indonesia akan berkembang dan bisa berprestasi di level internaional.
“Olahraga ini butuh latihan yang rajin untuk atletnya bisa berprestasi. Sebelumnya tidak ada kompetisi berkesinambungan untuk olahraga ini, sehingga ECL hadir untuk bisa menaikkan level kompetitif dan pastinya prestasi yang bisa dihasilkan,” ujar Dinda.
Equestrian Champions League akan digelar dalam enam seri, termasuk semifinal dan final, yang dimulai dari Seri 1 pada 7-9 Februari 2020, Seri 2 pada 6-8 Maret 2020, Seri 3 pada 17-19 April 2020, dan Seri 4 pada 24-26 Juli 2020. Setelah itu digelar seri 5 yang juga merupakan semifinal ECL pada 21-23 Agustus yang berlanjut dengan final yang digelar pada 25 hingga 27 September 2020.