DBasia.news – Ducati tak pernah berhenti berinovasi dalam hal aerodinamika. Kini mereka sedang mengembangkan sirip belakang, yang pertama kali diperkenalkan pada tes Jerez.
Selain livery baru, yang akan merefleksikan kampanye Mission Winnow, yang lebih dulu dipopulerkan Ferrari, menarik untuk menunggu inovasi apa yang akan diluncurkan Ducati.
Terlebih setelah debut sirip belakang saat tes Jerez, November lalu. Meski perangkat aerodinamika tersebut tidak memberi hasil positif, analisis data dari simulasi, dan terowongan justru memunculkan beberapa keuntungan.
Tak bisa dipungkiri, sejak kehadiran Gigi Dall’Igna, divisi aerodinamika Ducati menjadi sangat produktif. Mereka acap kali mengeluarkan inovasi baru, yang lambat laun diikuti pabrikan MotoGP lainnya.
Pada tes di Jerez, perangkat aerodinamika tersebut tidak memberi hasil sama seperti simulasi komputer, ataupun terowongan angin.
Namun, setelah ditutupnya fasilitas milik Fondtech di Casumaro, Ducati beralih ke salah satu dari terowongan angin milik Dallara di Varano de Melegari.
Edoardo Lenoci dan Alessandro Aquili, insinyur aero yang terlibat dalam pengembangan Desmosedici, menggunakan manekin dengan postur sama persis seperti dua pembalap pabrikan, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, untuk menganalisa kecendrungan arah angin sesuai gerakan mereka di atas motor.
Bahkan di MotoGP, seperti yang terjadi di F1 selama bertahun-tahun, vortisitas yang mengelilingi motor dianalisa. Adapun tujuannya untuk mengkoreksi turbulensi yang membuat aerodinamika roda kurang efisien.
Menurut rumor, Dovizioso dan Petrucci juga sempat terlibat dalam uji coba di terowongan angin, dan mampu menemukan efektivitas perangkat baru, yang tidak langsung terasa manfaatnya di trek.