DBASIA Network

Ducati Ahlinya Menangani Pembalap Yang Sulit Di Atur

DBasia.news – Manager Ducati, Davide Tardozzi membeberkan, bahwa timnya mempunyai banyak rider dengan segudang karakteristik berbeda. Beberapa diantaranya ada yang sangat sulit untuk di atur.

Ducati menjadi salah satu tim papan atas yang memiliki banyak pembalap bertalenta. Beberapa di antaranya memiliki status sebagai pembalap besar.

Sebut saja seperti Troy Bayliss, LorisCapirossi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Valentino Rossi, Andrea Iannone, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, Jack Miller, Nicky Hayden, dan Francesco Bagnaia.

Namun dari itu semua ada satu nama yang berhasil meninggalkan kenangan di Ducati, yakni Lorenzo. Pasalnya tim beratribut warna merah ini sempat kesulitan menghadapi sikap legenda MotoGP tersebut.

“Jorge Lorenzo, memakan waktu untuk menghadapinya. Sekarang kita berada dalam kondisi baik, tetapi membutuhkan waktu, karena saat dia datang ke Ducati, dia sudah memiliki pengalaman merebut lima kali gelar juara dunia. Jadi butuh waktu untuk mengerti satu sama lain,” tutur Tardozzi, dikutip dari crash.net.

Lorenzo bukan satu-satunya pembalap yang berhasil membuat Ducati kesulitan. Nyatanya, peraih gelar juara dunia musim 2022, Francesco Bagnaia juga mampu membuat Ducati kewalahan. Ducati mengaku butuh waktu lama agar bisa menjalin kerjasama baik dengan rider berjuluk Pecco itu.

“Jujur, butuh waktu juga untuk memahaminya dengan baik. Bagnaia merupakan pria yang memiliki kejujuran intelektual unik, tetapi kamu harus tahu ada beberapa hal yang membuat dia cocok, tidak semua orang cocok dengan dia,” jelas Tardozzi.

“Dia terlalu pemilih tentang suatu hal dan kamu harus tahu apa yang bisa mengganggunya. Ada saat-saat penting untuk tidak berselisih paham di beberapa situasi,” tambahnya.

Tidak hanya dua pembalap itu saja, Tardozzi turut mengomentari Andrea Dovizioso. Menurut pria berumur 64 tahun ini, rider asal Italia itu memiliki sikap yang sulit diatur.

“Jelas, tapi saya tidak berpikir Dovizioso mudah untuk diatur. Membuatnya mengubah pikiran terkadang sangat sulit. Dia memang orang yang baik tetapi juga sedikit keras kepala,” ungkap Tardozzi.

Saat disinggung bagaimana cara Ducati mengatasi para pembalap ini, Tardozzi mengaku tidak melakukan hal spesial. Ducati hanya perlu memperlakukan mereka dengan rasa hormat.

“Saya tidak memiliki rahasia, tetapi sangat penting untuk bisa memiliki hubungan dengan baik bersama para pembalap, di mana tidak selalu berjalan mulus. Saya pernah beradu argumen dengan semua pembalap setidaknya satu kali, dan beberapa diantaranya lebih banyak. Ketika kamu mengatakan suatu hal, mereka akan menyadarinya,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?