DBasia.news – Dua balapan beruntun di Sirkuit Motorland Aragon akan sangat krusial bagi pebalap di luar empat besar klasemen untuk menjaga asa perebutan gelar juara sebelum tiga seri terakhir.
Fabio Quartararo di puncak klasemen mendapat tekanan dari rival terdekatnya, Joan Mir yang membayangi di peringkat kedua dengan selisih hanya 10 poin.
Dengan Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales berjarak setidaknya 19 poin dari pemuncak klasemen, keempat pebalap teratas tersebut menjadi favorit dalam perebutan gelar musim ini.
Namun demikian, para pebalap yang tidak dipandang dalam rentang jarak perebutan titel itu masih memiliki kesempatan.
Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, Jack Miller, dan Pol Espargaro masing-masing memiliki sedikitnya 73 poin sedangkan Quartararo mengantongi 115 poin.
Jika mereka ingin memotong defisit poin itu, maka 50 poin yang ditawarkan dua balapan di Aragon akan menjadi kesempatan terakhir mereka.
“Tahun ini tidak bisa diprediksi bagi kami semua, tapi terlebih lagi bagi KTM,” kata Pol Espargaro seperti dikutip laman resmi MotoGP.
“Tahun-tahun sebelumnya kami tidak sebagus tahun ini tentunya dan kami mendapati hasil yang tidak kami duga.
Espargaro telah naik podium tiga kali musim ini setelah penampilan apiknya di cuaca buruk Le Mans.
“Kita lihat bagaimana akhir pekan ini mulai, saya sangat berharap akhir pekan yang baik, jika kami bisa mendapatkan hasil baik di sini dan di balapan kedua Aragon maka kenapa tidak bertarung untuk sesuatu hal yang menarik di akhir tahun,” kata pebalap Spanyol itu.
Sementara itu Miller pernah naik podium di Aragon pada 2019 dan trek itu cocok dengan karakteristik Ducati, dengan lintasan lurus sepanjang 986 meter yang menjadi makanan empuk mesin Desmosedici.
Di tengah Marc Marquez dan Dani Pedrosa, Honda juga tampil apik di Aragon. Itu membuka peluang bagi Nakagami, yang menjadi satu-satunya pebalap yang selalu finis dalam peringkat 10 besar tahun ini serta dekat dengan podium dalam beberapa kesempatan.
Dengan 34 poin memisahkan pebalap Jepang itu dari Quartararo, bukan tugas yang mustahil karena Aragon tidak terlalu cocok dengan karakteristik Yamaha seperti yang diakui sang pebalap Prancis.
“Ini adalah trek yang bisa sedikit menyulitkan kami, tapi kami memiliki motivasi ekstra bahwa kami ke sana berjuang untuk hasil yang sangat baik,” kata Quartararo.
Kabar buruk datang bagi para fan Valentino Rossi karena juara dunia sembilan kali itu bakal melewatkan dua seri di Aragon karena kedapatan positif COVID-19.
Rossi tampil cukup konsisten di sejumlah balapan awal untuk menjadi salah satu penantang serius gelar tahun ini.
Namun rentetan kegagalan finis di tiga balapan terakhir, ditambah konfirmasi absennya dia dalam dua pekan di Aragon akan membuat tahun terakhir The Doctor sebagai pebalap pabrikan Yamaha terasa berat. Rossi saat ini terlempar ke peringkat 13 klasemen dengan jarak 57 poin dari Quartararo.