DBasia.news – Ternyata tidak mudah mendatangkan dua atlet Afghanistan, Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli ke Paralimpiade Tokyo 2020. Terdapat upaya dari organisasi dunia untuk dapat merealisasikan hal tersebut.
Khudadadi dan Rasouli merupakan dua atlet yang berkesempatan berpentas di Paralimpiade Tokyo 2020. Dalam ajang tersebut Khudadadi akan berpentas di cabang olahraga Taekwondo, sedangkan Rasouli akan turun di cabang olahraga atletik.
Sayangnya kesempatan untuk tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 terancam hilang. Beberapa penerbangan dari Afghanistan harus dibatalkan karena alasan keamanan akibat adanya gejolak politik.
Hal ini membuat Khudadadi menayangkan video permintaan tolongnya di internet. Khudadi meminta kepada berbagai pihak di dunia untuk membantunya keluar dari Afghanistan untuk dapat berpartisipasi di Paralimpiade Tokyo 2020.
“Ketika di Afghanistan, kedua atlet ini terus mengekspresikan keinginannya untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020,” tutur Craig Spence selaku juru bicara IPC dikutip dari insidethegames.biz.
“Saat keinginannya viral, operasi global kemudian dijalankan, termasuk beberapa organisasi, orang dan pemerintahan seluruh dunia mencoba mengevakuasi atlet ini dari Afganistan,” lanjutnya.
Evakuasi yang dilaksanakan pada 23 Agustus berhasil membawa Khudadadi dan Rasouli keluar dari wilayah Afganistan. Kedua atlet tersebut kemudian diungsikan ke Perancis.
“Setiap hari IPC selalu update mengenai keberadaan dan status kedua atlet ini serta selalu mengecek kesehatan mental mereka. Seperti kamu bayangkan situasi yang dilalui mereka selama beberapa hari dan Minggu sangatlah serius. Bagi kami mental dan kesehatan mereka merupakan prioritas paling utama,” kata Craig.
“Keamanan selama berlangsungnya operasi sangatlah ketat,” sambungnya.
Keberhasilan evakuasi ini turut direspon Organisasi Taekwondo Dunia. Mereka berterima kasih kepada organisasi dan pemerintahan di seluruh dunia karena berhasil mengevakuasi Khudadadi dan Rasouli.