DBasia.news – Berkaca dari kecelakaan fatal yang menimpa Dean Berta Vinales, Dorna Sports dan FIM berupaya untuk membuat beberapa gagasan demi menghindari hal serupa.
Insiden kecelakaan yang menewaskan pebalap motor kembali terjadi pada akhir pekan lalu. Kali ini dari Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Jerez.
Dean Berta Vinales, rider berusia 15 tahun, yang turun di kategori balapan pendukung, World Supersport 300 (WSSP300), meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan yang juga melibatkan beberapa rider lainnya pada Race 1, Sabtu (25/9).
Sebelum Dean Vinales, terdapat dua orang pebalap ajang lain yang juga meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan saat balapan. Hugo Millan, rider berusia 14 tahun, tewas di Sirkuit Aragon pada ajang European Talent Cup, akhir bulan Juli lalu.
Sebelumnya, akhir Mei lalu, Jason Dupasquier yang baru menginjak usia 19 tahun, juga meninggal dunia saat turun di ajang Moto3 yang digelar di Sirkuit Mugello.
Baik Dorna Sports selaku promotor maupun Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) selaku regulator, selama ini telah berupaya keras meningkatkan faktor keselamatan balap. Beberapa upaya tersebut yakni memperbaiki sirkuit serta menambah peranti keselamatan pada para pebalap.
Namun, kecelakaan yang terus terjadi menimbulkan perdebatan dan tanda tanya terkait keefektifan perbaikan yang dilakukan oleh Dorna dan FIM.Keduanya pun kini tengah menggodok tiga gagasan untuk mengurangi risiko kecelakaan balap.
Pertama, meningkatkan batas usia minimal untuk turun di ajang balap motor, dari 15 tahu menjadi 16 tahun, yang sejak 2014 menjadi batas usia termuda untuk tampil di kelas terendah, Moto3.
Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi juara dunia junior (kini FIM CEV Repsol Moto3). Sang juara juga berhak langsung turun di kejuaraan dunia pada musim berikutnya meskipun saat itu belum menginjak usia 16 tahun.
Setelah rangkaian kecelakaan fatal yang menimpa para rider, kabarnya Dorna dan FIM berniat untuk menaikkan usia minimal pebalap menjadi 17 tahun. Rencananya, aturan tersebut bakal disiapkan untuk musim depan.
Ide kedua yang tengah digodok oleh mereka yakni jumlah pebalap per grid. Untuk masalah yang satu ini, Dorna Sports dan FIM juga akan mengajak otoritas balap dari sejumlah negara yang utamanya memiliki trek dalam kalender balap dunia.
Kendati begitu, hal ini tersebut bakal sulit diterapkan pada musim depan karena kontrak yang ada saat ini. Kini MotoGP punya 22 pebalap di grid dan akan menjadi 24 pebalap pada tahun depan. Sedangkan ajang Moto2 dan Moto3 masing-masing bakal menurunkan 30 pebalap setiap start.
Di WSSP300, ajang balap yang diikuti oleh Dean Vinales, bahkan diikuti hingga 42 pebalap, sedangkan usulan ketiga akan sangat melibatkan faktor teknologi. Rencananya, dashboard motor para rider akan ditambahkan semacam lampu sinyal yang otomatis bakal menyala ketika ada kecelakaan sehingga mereka bisa langsung mematikan motor.
Inovasi seperti itu nampaknya tidak akan bisa diterapkan dalam waktu dekat karena harus dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu.