DBasia.news – Permintaan Bos Pramac Racing, Paolo Campinoti, agar membatasi penyelenggaraan Moto2 dan Moto3 ditolak CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta. Akan tetapi Dorna bersikeras tetap memertahankan penyelenggaran Moto2 dan Moto3.
Sebelumnya, Campinoti sempat memberikan masukan kepada Carmelo untuk meniadakan penyelengaraan Moto2 dan Moto3 di luar benua Eropa. Hal ini dilakukan semata-mata demi kepentingan MotoGP.
Pasalnya saat ini, banyak direktur stasiun TV dan komentator yang ingin melihat lingkup MotoGP dengan lebih baik. Caranya dengan melakukan peliputan secara menyeluruh sebelum balapan dimulai.
Sayangnya hal ini tidak dapat dilakukan karena adanya rangkaian jadwal Moto2 dan Moto3 sebelum berlangsungnya MotoGP. Untuk dapat melakukan hal itu, maka mau tidak mau, kedua kelas tersebut harus dikorbankan.
“Namun kita tidak akan bisa melihat kemenangan kandang pembalap Asia Tenggara oleh Somkiat Chantra di Moto2 di Sirkuit Mandalika, saat MotoGP Indonesia. Lalu di Texas, fokusnya adalah pembalap Moto2 lokal, Cameron Beaubier dan Joe Roberts. Promotor di luar Eropa masih menginginkan tiga kelas,” kata Carmelo, dikutip dari speedweek.com.
Carmelo tidak menampik bahwa Dorna mengistimewakan kelas MotoGP. Namun bukan berarti Moto2 dan Moto3 tidak diperhatikan sama sekali. Carmelo menegaskan kedua kelas tersebut akan selalu hadir berdampingan bersama MotoGP.
“Namun kita tidak akan menghilangkan Moto2 dan Moto3 karena kelas ini merupakan bagian penting dari struktur kejuaraan Grand Prix, dan selalu hadir sejak 1949,” tutur Carmelo.
“Saya terbuka dalam melakukan diskusi penting. Namun program Grand Prix dengan tiga kelas tidak akan berubah,” tutupnya.