DBasia.news – Saat tampil pada lomba putaran kedua Trial Games Asphalt (TGA) di GOR Satria, Purwokerto, akhir pekan lalu, Doni Tata Pradita bisa tetap kompetitif di kelas FFA 450 meski berlomba menggunakan motor kapasitas 250 cc. Hebatnya ia sukses finis keempat pada dua race FFA 450 yang dilombakan.
Adapun podium dua race kelas FFA 450 menjadi milik Lewis Cornish yang berasal dari Inggris, Tommy Salim, dan Raffi G Tangka yang selalu finis 1-3.
“Ya, motor saya untuk FFA 450 belum siap. Masih dalam tahap pemesanan. Kalau beli sekarang tanggung. Karena bulan Agustus nanti, motor produksi tahun 2020 sudah turun,” kata Doni Tata.
“Jadi motor tersebut bisa saya persiapkan juga untuk berlomba TGA 2020. Untuk tahun ini, saya akan fokus di kelas FFA 250 dahulu,” tambah pembalap yang memperkuat tim FBRT Eldiablo HTJRT Primaland Trust Cebong Payment Starsteak ini.
Untuk kelas FFA 250, Doni Tata berhasil menempati podium kedua pada dua race yang dilombakan. Menurutnya secara keseluruhan, persaingan TGA tahun ini lebih sulit ketimbang tahun lalu di mana ia bisa keluar sebagai juara umum.
“Persaingan sangat kompetitif dan banyak pembalap muda bermunculan,” Doni Tata menuturkan. “Saya juga tidak terlalu push pada putaran kali ini. Karena setelan motor tidak maksimal dan kondisi aspal,” lanjutnya.
Adapun putaran ketiga TGA 2019 akan berlangsung di Yogyakarta, yang notabene lomba kandang Doni Tata. Dia bertekad untuk meraih hasil maksimal untuk merealisasikan target jadi juara umum kelas FFA 250.
Striker utama yang didatangkan dari NK Maribor pada 1 Agustus 2017 ini sukses mencatat 28 gol dari total 27 penampilan.
Artinya rata-rata golnya mencapai satu gol per laga. Dia turut menyumbangkan empat assist.
Musim lalu, Celar juga telah melakukan debut bersama tim senior. Dia tampil selama empat menit saat Roma mengalahkan Empoli, 2-1.
Kini musim 2019-20, Celar memilikikesempatan bersinar saat Roma dilatih Paulo Fonseca.
Kegemaran Fonseca menurunkan satu striker dengan karakteristik punya daya jelajah tinggi, positioning bagus, pintar dalam duel udara, dan cepat, dimiliki oleh seorang Celar.
Terlebih pada usia 20 tahun, striker asal Slovenia ini telah membuktikan siap bermain di tim utama setelah menjadi pencetak gol terbanyak di Primavera.
Namun tentunya Celar harus memastikan Fonseca meliriknya selama persiapan pra-musim. Terlebih satu pos striker utama bakal diperebutkan pemain di tim senior Roma lain dan memiliki pengalaman lebih seperti Patrick Schick.
Hanya saja satu yang pasti, Celar layak mendapatkan kesempatan.