DBasia.news – Pebulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian, membagikan kenangannya saat pertama kali dipasangkan dengan peraih medali emas Olimpiade termuda, Lee Yong Dae.
Fajar mengaku sempat gemetar mengingat nama besar atlet asal Korea Selatan tersebut.
Pertemuan pertama Fajar dengan Lee Yong Dae terjadi pada Djarum Superliga Badminton 2017 di Bali. Kala itu, Fajar mengaku sempat minder dengan Lee Yong Dae.
Kesempatan bertandem dengan Lee Yong Dae akhirnya kembali didapat Fajar pada Djarum Superliga Badminton 2019. Kali ini, Fajar menyebut sudah tidak lagi grogi berada satu lapangan dengan Lee Yong Dae.
Fajar Alfian
“Pertama berpasangan di Bali memang sempat gemetar, sekarang kan sudah pernah merasakan. Jadi saya bilang ke diri saya, nggak apa-apa, nggak usah minder. Saya kagum sama dia, dulu dia bisa main rangkap dan juara di kedua nomor. Dia juga peraih medali emas olimpiade termuda. Yong Dae bisa menghibur semua penonton dengan teknik permainannya. Dia bisa menarik perhatian penonton ke dia, auranya beda, itu sangat luar biasa. Ada teknik permainan depan dia yang saya tiru, sedikit,” ujar Fajar.
Di usia yang sudah tidak lagi muda, Fajar mengakui kemampuan Lee Yong Dae sudah menurun. Namun, semangat peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu tetap sama.
Di partai perdana, Lee Yong Dae/Fajar Alfian berhasil menunaikan tugas dengan baik. Mereka mengalahkan wakil Berkat Abadi, Ricky Karanda Suwardi/Agrippina Primarahmanto dengan skor 21-19, 21-14 di GOR Sabuga.