DBasia.news – Moto2 2019 akan diikuti pembalap asal Indonesia, Dimas Ekky Pratama. Pada sebuah kesempatan, Dimas Ekky mengomentari sejumlah sirkuit Moto2 2019. Dia turut menyebutkan sejumlah sirkuit favorit sekaligus yang tidak dia sukai.
Seperti diketahui, Dimas Ekky Pratama akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada Moto2 2019. Dimas bakal memperkuat tim Idemitsu Honda Team Asia.
Sebelumnya, Dimas Ekky Pratama pernah tiga kali membalap di Moto2. Namun, saat itu Dimas hanya berstatus sebagai pembalap pengganti dalam dua musim terakhir.
Hal itu tentunya berbeda dengan status Dimas Ekky Pratama kali ini. Pembalap asal Depok, Jawa Barat, itu berstatus pembalap tetap pada Moto2 2019.
Menjelang tampil pada Moto2 2019, Dimas Ekky Pratama mengungkapkan kendala terbesarnya. Menurutnya, adaptasi dengan sirkuit akan menjadi tantangan terberat.
Bukan tanpa alasan, Dimas Ekky Pratama menilai para pesaingnya lebih mengenal sirkuit Moto2. Namun, pembalap bernomor 20 itu mengaku tidak gentar, justru semakin termotivasi.
“Saya senang karena bakal melawan pembalap hebat dan lebih termotivasi. Bahkan, yang baru naik dari Moto3 ke Moto2 bisa jadi lebih berpengalaman dari saya,” tutur Dimas Ekky Pratama.
“Mungkin mereka sudah lima tahun membalap di sirkuit yang sama. Walaupun berganti motor, mereka sudah hafal dengan sirkuit. Semua rival bagus, tim Sky kan juga punya pembalap yang hebat,” tambah Dimas Ekky Pratama.
Akan tetapi, Dimas Ekky Pratama mengaku punya sirkuit favorit menjelang Moto2 2019. Dia turut menyebut sirkuit yang tidak dia sukai.
“Sirkuit favorit saya di Moto2 adalah Jerez dan Barcelona karena sudah sering membalap di sana. Tetapi, para pembalap lain juga cepat di sana,” kata Dimas Ekky Pratama.
“Sirkuit di Asia, paling saya familiar dengan Malaysia. Kalau di Thailand, terlalu banyak trek lurus. Sementara saya sudah lima tahun tidak membalap di Qatar,” pungkas Dimas Ekky Pratama.