DBasia.news – Petenis berusia 21 tahun, Denis Shapovalov bukan lagi kandidat dunia tenis masa depan, tetapi sosok yang menjanjikan pada saat ini.
Bahkan pandangan petenis berkebangsaan Kanada dalam beberapa hal terkait dunia tenis sudah cukup dewasa dan cerdas. Baru-baru ini, alih-alih hanya memilih satu sisi tentang perdebatan sistem peringkat yang kini diterapkan, ia memilih untuk melihat dari kedua sisi.
Sebelumnya, dua petenis muda yang berada di peringkat 10 besar, Alexander Zverev dan Andrey Rublev melontarkan kritikan terhadap sistem tersebut. Akibat pandemi COVID-19 musim lalu, kedua petenis muda tidak bisa menghuni peringkat yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, Roger Federer yang hanya melakoni satu turnamen pada musim 2020, yakni Australian Open, peringkatnya berada di atas Zverev dan Rublev. Meskipun kedua petenis mencatatkan prestasi luar biasa pada musim lalu, termasuk memenangkan gelar lebih dari satu, usaha keras mereka seakan sia-sia.
“Dalam sistem peringkat, akan selalu ada hal positif dan negatif. Cukup sulit untuk mengalami kenaikan peringkat karena para petenis tidak kehilangan poin, tetapi pada akhirnya, itu hal yang mereka putuskan, kami yang berada di lapangan dan mejalaninya,” ungkap Shapovalov.
Petenis peringkat 12 dunia menunjukkan dampak dari mekanisme peringkat yang diperbaharui baginya. Ia menggunakan Miami Open yang akan datang sebagai contoh, di mana semua petenis akan kehilangan 50 persen poin dari poin yang mereka peroleh.
“Di satu sisi, itu cukup baik bagi saya karena saya melaju ke semifinal di Miami, jadi, jika saya kalah lebih awal, saya pikir saya hanya akan kehilangan 50 persen dari poin saya atau apa pun itu. Tetapi di sisi lain, tentu sangat sulit untuk menghuni peringkat yang lebih tinggi,” tambah Shapovalov.
Juara bertahan Miami Open, Federer bisa kehilangan semua poinnya karena ia telah memutuskan untuk tidak berkompetisi di turnamen tersebut. Tetapi ia hanya akan kehilangan setengah dari poinnya, sehingga ia bisa bertahan di peringkat 10 besar.
Sebaliknya, Rublev yang saat ini mengantongi 23 kemenangan secara beruntun di turnamen ATP level 500 telah mengantongi enam gelar sampai saat ini dari musim 2020 dan 2021. Tetapi ia masih menghuni peringkat 8 dunia, peringkat yang sama seperti musim lalu.
“Saya kagum ketika Andrey telah memenangkan 23 kemenangan di turnamen ATP level 500 dan ia masih belum bisa naik secara signifikan dalam peringkat. Di satu sisi, cukup baik bahwa anda tidak merosot, tetapi di sisi lain, sungguh sulit untuk mendaki, jadi, saya tidak terlalu yakin,” tukas Shapovalov.
Pada periode Maret – Mei banyak poin yang bisa diperebutkan dan para petenis akan menantikan untuk bisa memainkan permainan terbaik. Saat ini, Shapovalov dan Rublev tengah berkompetisi di Dubai. Jika mereka tidak terkalahkan, mereka akan bertemu di partai puncak.