DBasia.news – Permasalahan tunggal putri tanah air yang belum terpecahkan dibeberkan pelatih tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky. Fitriani dkk. dinilai belum memiliki daya tahan dan juang yang baik.
Masalah fisik sudah menjadi sorotan Rionny sejak pertama kali ditunjuk sebagai pelatih tunggal putri Indonesia pada April 2019. Pria asal Ternate itu merasa tunggal putri Indonesia selalu cepat kehabisan stamina.
Program latihan baru telah diberikan Rionny untuk Gregoria Mariska Tunjung dkk. Namun, hasilnya belum terlihat.
“Daya tahan, saya rasa masih berada di kisaran 60 persen. Mereka belum maksimal. Kita bisa lihat di lapangan, mereka sudah punya tapi belum maksimal. Dari otot, kekuatan pukulan. Memang sudah oke tapi volumenya belum ada,” ujar Rionny.
“Saya biasa, kalau mereka habis selesai tanding, langsung saya suruh ke belakang untuk berlatih lagi. Misal kalau mereka main dan kalah dalam waktu 30 menit, mereka harus latihan lagi selama satu jam,” sambungnya.
Selain fisik, Rionnyaturut menyoroti mental anak asuhnya. Jika ingin meraih kesuksesan, tunggal putri Indonesia diminta memiliki daya juang yang lebih lagi.
“Jadi yang saya ingin lihat itu saat dipertandingan sungguhan. Kalau dapat bola sulit bisa dikembalikan dengan baik. Kita akan dapat pengalaman. Latihan mungkin penting, tapi dipertandingan ini yang harus (ditunjukkan),” tutur Rionny.
-
Malaysia Belum Pernah Raih Emas di Olimpiade
-
Peluang Gregoria Mariska Tunjung hingga Target Menuju Olimpiade Tokyo
-
Penundaan Olimpiade 2020 Bisa Jadi Berkah Bagi Gregoria Mariska
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Juara Renang Olimpiade Ini Bagi Pengalaman Melawan Virus Corona