DBasia.news – Pebalap asal Italia yaitu Andrea Iannone mengaku sangat menderita dengan hukuman skorsing yang didapatinya. Ia harus menepi dalam waktu yang cukup lama.
Sebagaimana diketahui, Andrea Iannone memang terkena skorsing panjang akibat kasus doping di GP Malaysia di tahun 2019 silam. Awalnya, ia hanya dihukum selama 18 bulan.
Namun setelah melalui proses hukum di pengadilan, durasi skorsingnya ditambah hingga empat tahun. Hal ini membuat Iannone tak bisa balapan sampai akhir tahun 2023 mendatang.
Dengan durasi skorsing yang panjang, Iannone menjelaskan bahwa dirinya sangat menderita. Ia tidak pernah meninggalkan dunia balap yang dicintainya selama ini.
“Saya sangat menderita. Tanpa disadari, saya membawa kegugupan dan kemarahan. Makin saya melakukan hal baru dan bukannya membaik, saya malah lebih buruk. Kerinduan terhadap motor kian bertambah setiap harinya,” ucap Iannone.
“Saya akan kembali dalam kehidupan biasanya. Jika tidak, saya akan mengatur aktivitas lainnya, seperti sekolah. Saya merasa keinginan kembali ke motor. Saya tidak pernah berhenti latihan, setidaknya dua kali dalam satu bulan saya berkeliling dengan motor,” tukasnya sekali lagi.
Hukuman skorsing panjang itu juga bisa menghalangi niatan Iannone untuk comeback ke ajang MotoGP. Ketika masa skorsingnya berakhir nanti, Iannone bakal berusia 34 tahun dimana tergolong tua untuk pebalap profesional. Belum lagi, absen 4 tahun pasti membuat sentuhan dan jiwa kompetitifnya hilang.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao