DBasia.news – situasi berbagi Stadion Madya dengan Bhayangkara FC sedikit mengganggu pemusatan latihan nasional (pelatnas). Hal ini diungkapkan pelatih atletik Indonesia, Eni Nuraeni. Ada beberapa titik yang biasanya dipakai berlatih, kini tidak bisa.
PB PASI selaku induk olahraga atletik Indonesia sempat melayangkan protes keras kepada pengelola Gelora Bung Karno setelah Bhayangkara FC diberi izin menyewa Stadion Madya. Pelatnas atletik bahkan sempat dipindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno akibat situasi tersebut.
Namun, setelah mediasi antara pengelola Gelora Bung Karno, PB PASI, Bhayangkara FC, dan Kemenpora, lahir kesepakatan di mana Stadion Madya boleh dipakai bersama. Namun, hal ini tetap membuat pelatnas berjalan tidak efektif.
“Penguatan kaki untuk lompat biasanya kita lakukan di rumput stadion. Tapi sekarang, untuk melintas saja tidak bisa,” tutur Eni dikutip dari Antara.
“Saat ini kami berlatih di area pemanasan. Yang jadi masalah itu tikungannya. Dari semula enam lajur lintasan, pas masuk ke tikungan jadi cuma tiga lajur. Kalau pelari saya melesat cepat, bisa bablas ke luar lapangan,” sambungnya.
Meski tidak optimal, PB PASI tetap menolak pindah dari Stadion Madya. Eni menyebut tak ada tempat latihan paling ideal selain Stadion Madya.
“Sebab lintasan atletik di lapangan sepak bola itu telah memenuhi standar keamanan,” kata Eni.