DBasia.news – Direktur Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah tidak khawatir terkait curah hujan tinggi pada medio Januari hingga Maret. Ia memastikan tak akan ada lagi venue yang bocor.
Pada IBL 2018/2019, masalah venue bocor menjadi momok. Seperti yang terjadi pada seri Surabaya di GOR Pacific. Saat itu, laga antara Stapac Jakarta kontra Pelita Jaya harus dihentikan akibat atap bocor.
Masalah lain juga terjadi di GOR Sritex Solo musim lalu. Curah hujan tinggi membuat lapangan menjadi berembun dan licin.
“Kami sudah pikirkan dan bagaimana caranya mengantisipasi,” ujar Junas.
“Dua bulan lalu, saya keliling venue dan mengecek bagian lantai serta atap. Insya Allah kalau ada kejadian kami sudah antisipasi,” sambungnya.
Pada 2020, IBL akan menggelar musim dengan delapan seri. Semarang menjadi tuan rumah pertama yang mulai berlangsung, 10-12 Januari di GOR Sahabat.