DBasia.news – Pebulu tangkis tanah air harus mencontoh Carolina Marin. Hal ini diungkapkan oleh pelatih tunggal putrid Indonesia, Minarti Timur. Dia memberi saran kepada anak asuhnya agar lebih berani cape dan ngotot di setiap pertandingan
Marin merupakan pebulu tangkis Eropa yang berhasil mendulang kesuksesan. Kini, tunggal putri asal Spanyol itu berhasil menempati peringkat keenam dunia.
Bersama Zhang Beiwen dari Amerika Serikat, Marin menjadi wakil non Asia yang mampu menembus peringkat 10 besar. Sebuah pencapaian luar biasa dari negara yang tidak memiliki kultur bulu tangkis seperti Spanyol.
Prestasi Marin dan tunggal putri Indonesia jika dibandingkan sangat jauh. Empat wakil Indonesia, Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan , dan Dinar Dyah Agustine prestasinya masih melempem.
“Dari keempatnya itu tidak beda jauh kekurangannya yakni cara main. Mereka bukan tidak ngotot, tetapi masih kurang. Mereka harus ngotot dan berani capek,” ujar Minarti.
“Daya juang mereka harus lebih bagus, seperti pebulu tangkis Jepang dan Carolina Marin. Kalau bisa lakukan itu, saya rasa bukan tidak mungkin mereka bisa tampil bagus,” sambungnya.
Gregoria menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang berada di peringkat 20 besar dunia. Pebulu tangkis yang akrab disapa Jorji itu kini menempati ranking 15 setelah memulai debut pada 2018.
-
Carolina Marin Tawarkan Medali Olimpiade untuk Pekerja Medis
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016