DBasia.news – Charles Leclerc mengaku terkagum-kagum dengan AlphaTauri dan Alpine karena kedua tim papan tengah itu mampu tampil kompetitif di akhir pekan balap GP Qatar.
Gelaran GP Qatar tentu tak akan menjadi akhir pekan balap yang dikenang oleh Ferrari di penghujung musim 2021. Hal itu disebabkan karena tim asal Maranello tersebut kesulitan tampil cepat di Losail.
Sejak Jumat (19/11) terlihat jelas bahwa balapan ketiga menuju akhir musim F1 2021 tersebut berjalan rumit dan menjadi momok bagi kubu Ferrari.
Saat sesi kualifikasi, Charles Leclerc bahkan gagal menembus Q2. Sementara rekan setimnya, Carlos Sainz nyaris tak lolos ke Q3. Namun berkat upaya kedua pebalap asal Spanyol itu dengan ban medium, ia mampu melaju ke tahap akhir.
Performa mengecewakan Leclerc pada sesi kualifikasi GP Qatar disebabkan oleh kerusakan pada mobil SF21 miliknya akibat melaju di atas kerb Sirkuit Losail.
Ferraru pun terpaksa mengubah sasis dan melakukan perbaikan dalam waktu singkat yang memungkinkan pebalap asal Monako tersebut start dari urutan ke-13 di balapan utama.
Saat perlombaan, Charles Leclerc berhasil finis kedelapan. Pencapaiannya itu terbantu dengan puncture (pecah ban) yang dialami Valtteri Bottas (Mercedes) dan pit stop tak terduga Lando Norris (McLaren) menjelang fase akhir balapan akibat masalah pada ban kiri depan mobil.
Leclerc pun menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan sasis baru di GP Qatar dan hanya perlu beberapa lap untuk bisa kembali menemukan kepercayaan diri di atas mobilnya.
“Tahap pertama membantu saya beradaptasi dengan sasis baru, tetapi feeling saya cukup bagus dengan mobil. Saya harus mengubah beberapa pengaturan pada kemudi, dan setelah saya menemukan setelan yang benar, saya baik-baik saja,” katanya dilansir dari Motorsport.com.
Leclerc kemudian mengungkapkan bahwa dirinya terkejut melihat Alpine serta AlphaTauri yang bisa tampil cepat Losail dan mengalahkan Ferrari. Ia ingin timnya menemukan penyebab kedua rivalnya itu bisa menunjukkan performa impresif.
“Kesenjangan dengan Mercedes dan Red Bull Racing adalah sesuatu yang sudah kami duga. Sementara kejutan datang dari beberapa tim papan tengah yang melaju begitu cepat,” tutur pebalap berusia 24 tahun itu.
“Melihat AlphaTauri dan Alpine begitu kompetitif tentu saja mengejutkan kami. Namun kami harus bisa memahami mengapa mereka begitu kuat selama akhir pekan (GP Qatar),” tukasnya.