DBasia.news – Musik aliran Hip Hop menjadi aliran yang dipilih Tuan Tiga Belas yang memiliki nama asli Upi tersebut.
Hip Hop menjadi terapi bagi Tuan Tiga Belas, musik juga membuat Upi sadar, bahwa segala sesuatu di dunia ini bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga tentang legacy. Hip Hop membawa Tuan Tiga Belas melihat berbagai masalah dalam sudut pandang lebih jelas, tercermin dalam liriknya yang selalu tajam.
Namun, siapa sangka, ternyata Hip Hop bukan cinta pertamanya. Jauh sebelum berkarier sebagai rapper, Upi lebih dahulu memadu kasih dengan olahraga bernama basket.
Bisa dibilang, Tuan Tiga Belas tidak terlalu melenceng jauh. Basket dan Hip Hop memang memiliki hubungan yang erat sebagai sebuah kultur.
Pertumbuhan kultur basket dan Hip Hop pada era 1980 hingga 1990 membuat keduanya tak bisa dipisahkan, Mulai dari gaya busana, tarian, hingga adu gengsi seakan melekat dengan kehidupan pebasket.
“Dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga kuliah, cinta pertama saya itu basket. Namun, karena cedera dan tidak boleh main basket dalam porsi berat, hati ini akhirnya beralih ke Hip Hop,” ujar Tuan Tiga Belas .
Memahami kultur dan fenomena yang terjadi di Amerika Serikat, Upi tak menampik basket dan Hip Hop memiliki elemen yang tidak bisa dipisahkan.
“Secara teori, tidak ada hubungan antara basket dan Hip Hop, namun vibe dan semangat bragging keduanya memang mirip. Itu yang menjadikan keduanya tidak bisa dilepaskan,” tutur Tuan Tiga Belas.
“Kebanyakan di acara basket, pasti lagu Hip Hop yang diputar. Begitu juga sebaliknya, pasti pelaku Hip Hop suka basket. Karena basket, saya juga jadi suka Hip Hop,” sambungnya.
Di Indonesia, basket belum menjadi olahraga favorit masyarakat. Popularitasnya masih kalah jauh ketimbang bulu tangkis atau sepak bola.
Upi menyadari, tak mudah membuat masyarat Indonesia jatuh cinta dengan basket. Namun, bukan tidak mungkin hal itu bisa dilakukan.
Pekerjaan rumah terbesar saat ini adalah bagaimana mengemas basket menjadi tontonan menarik. Sebuah hal yang belum bisa dilakukan Indonesia Basketball League (IBL) selaku liga basket tertinggi di tanah air.
Upi merasa kemasan basket di Indonesia terlalu kaku. Tidak ada sisi hiburan yang ditonjolkan, pengemasannya juga tak mengikuti sebagaimana kultur yang ada di mana Hip Hop dan basket saling berkaitan.
“Menurut saya pengemasannya kurang dari segi hiburan. Seperti anthem lagu IBL All Star di mana saat itu saya jadi pengisi acara, itu bukan basket banget,” terang Upi.
“Kalau mau melebar, harusnya bisa inline dan disesuaikan dengan pop culture yang digandrungi anak muda. Biar basket itu sendiri tidak cuma sekedar olahraga, tetapi jadi lifestyle ke depannya,” imbuh penggemar berat Kobe Bryant ini.
Di era 1990, Hip Hop dan basket Indonesia sempat memiliki hubungan erat. Sebuah lagu dari Iwa K yang berjudul Nombok Dong menjadi bukti dua budaya ini pernah populer di tanah air.
Tongkat estafet yang berjalan dari Iwa K itu, kini ingin dilanjutkan Tuan Tiga Belas. Beberapa aransemen sudah dibuat Upi, namun masih perlu waktu untuk merilisnya.
“Ingin sekali. Insyallah, suatu hari nanti, saya akan buat lagu tentang pacar lama yakni basket,” ujar Tuan Tiga Belas.
Seperti lirik yang tertulis dalam lagu Rappers Delight yang dibawakan Sugarhill Gang, basket Indonesia seharusnya menjadi tontonan yang bisa dinikmati masyarakat. Harapan tersebut bukan tidak mungkin bisa terwujud, suatu saat nanti.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA