DBASIA Network

Cerita Janice Tjen yang Ternyata Tidak Memiliki Darah Tenis di Keluarga

Janice Tjen

DBasia.news –  Emas cabang tenis nomor tunggal putri Asean Schools Games 2019 menjadi milik atlet Indonesia, Janice Tjen. Di final yang berlangsung di lapangan tenis Tri Lomba Juang, Mugas, Semarang pada Selasa (23/07), Janice menang 7-5 dan 6-4 atas Lunda Kumhom dari Thailand.

Keberhasilan menyumbangkan emas untuk Indonesia, membuat dara kelahiran Jakarta 2 Mei 2002 ini semakin bersemangat untuk melangkah di tenis.

“Paling tidak hasil ini memberikan kepercayaan diri bagi saya untuk bersaing memperebutkan tempat di SEA Games 2019. Saya sudah masuk pelatnas, namun belum tahu akan terpilih atau tidak,” kata pelajar kelas 3 SMA Ragunan itu.

Tenis bukanlah warisan dari keluarga Janice. Kedua orang tua, kakak, dan adiknya tidak satupun yang bergelut di tenis.

“Hanya saya di keluarga yang menekuni tenis. Entah mengapa saya sangat tertarik dan ingin menjadi petenis. Kalau disuruh memilih belajar di sekolah atau main tenis, saya pilih yang kedua,” kata penggemar petenis asal Rumania, Simona Halep ini.

Menyinggung soal Kumhom yang menjadi lawan di final ASG 2019, Janice menyebutnya sebagai bukan hal baru. Pertandingan di ASG 2019 adalah pertemuan ketiga antara dirinya dengan petenis Thailand itu. Skor saat ini adalah 2-1 untuk keunggulan Janice.

“Kunci menang lawan Lunda harus sabar. Karena dia agresif dan ulet. Harus saya akui kalau hari ini agak gugup, karena kali pertama tampil di ASG. Saya senang dan bersyukur bisa mendapat emas,” kata Janice lagi.

Usai ASG 2019, Janice akan berkonsentrasi untuk SEA Games 2019 Filipina. Setelah itu dia harus nenamatkan sekolahnya, sebelum menentukan kiprah di tenis selanjutnya.

“Kalau situasi memungkinkan, tahun depan saya ingin pindah ke profesional. Saya akan senang sekali jika cita-cita itu bisa terwujud,” kata Janice Tjen.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?