Cerita di Balik Sukses Petra Kvitova Jadi Runner-Up Australia Open 2019

Petra Kvitova


DBasia.news –  Tidak terlalu diunggulkan sebelumnya, Petra Kvitova sukses tembus ke final Australia Open 2019.

Sayang pada pertandingan final, Sabtu (26/01), Kvitova dikalahkan oleh petenis Jepang yang sedang naik daun, Naomi Osaka dengan skor 6-7, 7-5, dan 4-6.

Namun tidak ada yang mengkritik performa seorang Kvitova, sebaliknya semua justru memuji petenis asal Rep. Ceko tersebut. Bagaimana tidak, tahun 2016 lalu, ia terancam pensiun dini dari tenis.

Tepatnya 20 Desember 2016. Kvitova dirampok di apartemen miliknya di Prostejov, Rep. Ceko. Dia memberikan perlawanan kepada perampok tersebut. Hasilnya ia mengalami banyak luka pada tendon dan saraf di tangan kiri plus jari-jarinya.

Dalam sebuah foto kejadian tersebut, tampak jari-jari Kvitova nyaris putus. Dia pun harus melakukan operasi dan memang berhasil. Hanya saja kala itu dokter menyebut persentase Kvitova bisa kembali menjadi atlet tenis profesional hanya 10 persen!

Ajaibnya sebaliknya ia bisa comeback dan tetap kompetitif, persis seperti Kvitova yang pernah merasakan titel juara Grand Slam sebanyak dua kali di Wimbledon tahun 2011 dan 2014.

Puncaknya awal tahun 2019, atau hanya sekitar tiga tahun setelah insiden mengerikan tersebut, Kvitova bisa melenggang ke final Australia Open.

“Buat saya ini gila. Saya masih tidak percaya bisa kembali bermain di final Grand Slam lagi,” kata Kvitova usai dikalahkan Osaka. “Namun tetap saya merasa kecewa. Karena saya ingin menang,” lanjutnya.

Kini tidak bisa dimungkiri, pada usia masih 28 tahun, Kvitova berpeluang terus berprestasi di level tertinggi tenis dan mengejar titel juara lainnya pada kompetisi Grand Slam. Salut Kvitova.