DBasia.news – Valentino Rossi merupakan sosok pembalap yang telah menjadi ikon MotoGP. Kendati begitu, Valentino Rossi tak akan menjadi pembalap besar seperti sekarang jika bakatnya tidak ditemukan oleh seorang yang luar biasa.
Tak pernah ada yang menyangka, bocah Tavuila yang memulai karier profesional di usia 16 tahun bisa mengubah dunia balap. Sosok di balik perjudian besar atas Rossi bernama Carlo Pernat.
Kala itu, Pernat berstatus sebagai direktur olahrga Aprilia. Saat menyaksikan Rossi membalap, mata Pernat tak bisa berkedip. Pandangannya seakan terkunci ke lintasan.
“Dia (Valentino Rossi) tetap seperti yang saya kenal. Saat itu saya bertanggung jawab untuk Aprilia sebagai Direktur Olahraga, jadi saya agak dikejar-kejar oleh para pembalap,” ujar Pernat dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Saya telah merekrut Max Biaggi sebelumnya. Saya pergi menemui Valentino Rossi dan sangat terkesan. Rasanya seperti Kevin Schwantz, dia menggunakan motor itu seperti sepeda,” imbuh Pernat.
Demi menyegel Rossi, Pernat menyodorkan kontrak berdurasi tiga tahun. Di momen itu, perjudian Pernat dimulai.
Bos Aprilia sempat berang dan menganggap Pernat penipu karena berani memberikan kontrak tiga tahun ke pembalap hijau seperti Rossi. Nyatanya, perjudian Pernat berbuah jackpot.
Di musim perdana di kelas 125 cc, Rossi finis di peringkat sembilan klasemen akhir. Di musim selanjutnya, The Doctor berhasil menyabet gelar juara.
“Rossi melintas ke sana-sini, melakukan pergerakan yang tidak mungkin, dan saya memberinya kontrak tiga tahun. Saya benar-benar ingat bahwa pemilik Aprilia menganggap saya membodohinya karena telah membuat kontrak tiga tahun dengan seorang bocah lelaki berusia 16 tahun,” ujar Pernat.