DBasia.news – Red Bull Racing resmi menjalin kerjasama dengan Bybit, perusahaan platform perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) ternama, mulai kejuaraan F1 2022.
Beberapa waktu lalu, Red Bull Racing menandatangani kontrak selama tiga tahun, mulai 2022, dengan perusahaan platform perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) ternama, Bybit.
Sejumlah sumber menyebutkan, nilai kontrak Bybit menjadi yang terbesar per tahun di antara perusahaan-perusahaan cryptocurrency yang menjadi sponsor olahraga di level internasional, yakni 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,143 triliun untuk tiga musim.
Bergabungnya Bybit dipastikan bakal makin menyehatkan kondisi keuangan Die Roten Bullen. Sebelumnya, pabrikan asal Austria tersebut sudah mengikat kerja sama senilai 100 juta dolar AS per tahun dengan durasi lima tahun (total nilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,1 triliun).
“Kami senang menyambut bergabungnya Bybit ke tim ini karena tepat saat kami memasuki era baru F1 pada 2022, dengan desain mobil yang berpotensi mengubah arah persaingan,” ujar sang prinsipal tim, Christian Horner, dikutip dari Motorsport.com.
“Bybit juga berbagi passion bersama tim untuk eksis sebagai pelopor inovasi teknologi di era yang serba cepat dan kompetitif ini sekaligus menggoyang status quo,” imbuhnya.
Horner lalu menambahkan, bergabungna Bybit akan lebih menghidupkan pengalaman para penggemar Formula 1 melalui inovasi digital. Kolaborasi dengan Bybit juga akan membantu Red Bull dalam membangun koneksi yang lebih mendalam dan unik dengan para penggemarnya di seluruh belahan dunia.
Dengan bergabungnya Bybit, berarti sudah empat dari total 10 tim Formula 1 yang kini memiliki sponsor besar perusahaan berbasis mata uang kripto. Red Bull sendiri sebelumnya sudah mengamankan sponsor dari perusahaan cryptocurrency lainnya, Tezos.
Tim-tim lain yang juga didukung oleh sponsor cryptocurrency adalah Mercedes dengan FTX, Aston Martin yang menggaet Crypto.com, dan Alpine yang sudah sepakat bermitra dengan Binance.