saling berjabat tangan usai lomba putaran kedua MotoGP 2019 di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan lalu.
Karena seperti diketahui, hubungan Rossi-Marquez dikenal sangat buruk usai kejadian di MotoGP Sepang 2015. Ditambah Rossi pernah menolak menjabat tangan Marquez pada sesi konferensi pers jelang MotoGP San Marino tahun lalu.
Sinyal tensi panas hubungan Marquez-Rossi sudah mereda diakui pembalap Repsol Honda itu ketika diwawancara pada acara salah satu sponsor, Estrella Galicia 0,0 di Sau Paulo, Brasil, Selasa lalu.
Secara khusus, ia bahkan memuji sosok Rossi yang masih bisa berprestasi pada usia 40 tahun. “Apa yang ia lakukan di umur 40 tahun sangat fantastis. Utamanya caranya ia menjaga motivasi dan mempertahankan semangat,” ujar Marquez.
Menariknya Marquez turut membuka opsi untuk menjadi rekan setim Rossi di masa yang akan datang. “Jika ia terus berlomba sampai usia 50 tahun, kita tidak pernah tahu,” juara dunia MotoGP lima kali itu melanjutkan.
Tentu saja pernyataan Marquez bersedia jadi rekan setim Rossi tidak akan terjadi. Karena The Doctor-julukan pembalap Yamaha itu telah mengindikasikan kariernya sudah tidak lama lagi di MotoGP.
Pada sebuah kesempatan, Rossi pernah mengatakan usai kontraknya habis bersama Yamaha penghujung musim 2020, mungkin ia hanya memperpanjang kontrak paling lama dua tahun lagi.*