Bos Tech3 Tak Sabar Nantikan Aksi Danilo Petrucci Di Mugello

DBasia.news – Bos Tech3 mengungkapkan bahwa ia sangat menantikan penampilan Danilo Petrucci di Mugello akhir pekan ini usai pebalapnya tersebut meraih hasil bagus di Le Mans.

Beralih dari Ducati ke KTM memang bukan hal yang mudah bagi Danilo Petrucci. Pebalap berusia 30 tahun itu harus menunggu hingga lima seri untuk kembali tampil maksimal dan akhirnya menembus lima besar saat berlomba di Le Mans dua pekan lalu.

Kini, balapan seri berikutnya, MotoGP Italia akan segera bergulir. Tech3 jelas berharap pebalapnya itu bisa mengulang kesuksesannya disana. Apalagi, gelaran tersebut merupakan balapan kandang bagi Petrucci.

Selain itu, pebalap berjuluk Petrux itu juga memiliki kenangan manis di Sirkuit Mugello. Sirkuit yang terletak di lereng bukit Tuscan itu merupakan lokasi ketika ia berhasil mempersembahkan kemenangan perdana untuk Ducati pada 2019.

“Setelah hasil Le Mans yang luar biasa bagi tim, sekarang saatnya menuju ke Mugello yang indah, trek yang saya percaya disukai oleh seluruh anggota paddock,” ucap Bos Tech3, Herve Poncharal, seperti yang dikutip dari Motorsport.com.

“Danilo adalah pemenang MotoGP terakhir di Le Mans dalam kondisi hujan dan kami memetik hasil bagus di sana. Saya ingin mengingatkan bahwa Danilo juga merupakan pemenang terakhir MotoGP di Mugello pada balapan kering, ketika terakhir kali kami berlomba di sana musim 2019. Jadi, semoga dia punya kenangan indah,” ia menambahkan.

“Ini adalah trek yang dia suka dan dia melaju dengan cepat, yang jelas terlihat, saat dia memenangi balapan terakhir di sana. Tentu saja, akan sangat menarik untuk dilihat, apa yang bisa dia lakukan dengan motor yang berbeda dan bagaimana dia mengevaluasi KTM dibandingkan dengan apa yang dia kendarai pada 2019,” katanya penuh harap.

“Semua tim dan Danilo memiliki kenangan indah tentang GP Italia. Sebagai orang Italia, dia tentu berharap bisa bersinar di rumahnya,” ungkap Poncharal.

Di samping menyuguhkan pemandangan indah, Mugello merupakan lintasan balap yang sangat menuntut fisik para pebalap dan juga performa motor. Satu lap tercepat di lintasan sepanjang 5,2 km itu mencakup hampir semuanya, yakni mesin, akselerasi, stabilitas pada pengereman, kecepatan menikung serta tikungan cepat.

“Jika kami berhasil memberikan performa yang layak di sana, saya yakin kami akan dapat lebih memahami motor kami. Kami tidak sabar untuk tiba di sana setelah kami sudah lama tidak berlomba di Mugello dengan KTM,” tutupnya.