DBASIA Network

Binder Sebut KTM Harus Alami Masa Sulit Sebelum Capai Performa Maksimal

DBasia.news – Brad Binder mengatakan bahwa KTM tak akan bangkit dan berada di level performa terbaiknya saat ini jika tak mengalami masa-masa sulit di awal musim 2021.

KTM hanya mampu dua kali tembus lima besar dari lima balapan awal MotoGP 2021. Tak ada sinyal mereka mendekati performa terbaiknya seperti musim lalu, di mana tim tersebut meraih tiga kemenangan.

Tetapi usai pengenalan sasis baru jelang MotoGP Italia, tiba-tiba pabrikan asal Austria itu terdorong untuk kembali bersaing di baris depan, dengan Miguel Oliveira sukses finis sebagai runner-up.

Efek signifikan dari sasis baru berlanjut di Catalunya. Oliveira berhasil mempersembahkan kemenangan pertamanya musim ini untuk KTM.

Pebalap asal Portugal itu pun tertantang untuk kembali meraih podium utama di Sachsenring. Namun ia harus puas finis kedua di belakang Marc Marquez.

Rekan setim Oliveira, Brad Binder, juga tampil solid di MotoGP Jerman. Usai start dari posisi ke-13, ia berhasil mengamankan posisi keempat yang merupakan raihan terbaiknya selama musim 2021 bergulir.

Binder meyakini KTM mungkin tak akan berada pada level seperti sekarang jika bukan karena momen sulit pada awal musim di mana mereka kewalahan untuk mengungguli para rivalnya. Ia percaya timnya kini telah bangkit dari keterpurukannya.

“Bagi saya, terkadang dibutuhkan masa-masa yang sulit. Anda perlu ditarik ke belakang untuk bisa melangkah maju. Saya pikir hari-hari yang sulit di awal tahun, mungkin itu yang kami butuhkan untuk menemukan apa yang kami miliki saat ini,” kata Binder seperti dilansir dari Motorsport.com.

“Saya tahu tim bekerja sangat keras. Kami pun selalu punya pembaruan dan hal-hal kecil untuk dicoba. Dan mereka tidak senang terus menerus mengalami kesulitan. Sekarang kami benar-benar dapat melihat kinerja motor jauh lebih baik dan kuat setiap akhir pekan,” imbuhnya.

Sementara itu, Oliveira mengatakan bahwa selama akhir pekan MotoGP Jerman, sasis baru bukanlah pembalik situasi bagi KTM. Menurutnya, kemampuan tim mengekstrak setiap detail RC16 adalah kuncinya.

“Ya, saya kira di awal kejuaraan kami tak benar-benar mengerti bagaimana membalikkan situasi sulit. Lalu, kami banyak mengandalkan sejumlah bagian dari tim penguji. Kami bekerja dengan keempat pebalap dan juga Dani (Pedrosa), pebalap penguji tim,” tutur Oliveira.

“Dia banyak membantu dan memberikan masukan yang sangat berharga ke dalam keseluruhan proyek sehingga kami paham memaksimalkan setiap detail motor. Sejak Mugello, kami membuat langkah kecil dan kami perlu terus seperti ini,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?