DBasia.news – Dari enam pasangan ganda putra teratas di Eropa, dua di antaranya berasal dari Inggris. Pasangan nomor dua Inggris, Ben Lane dan Sean Vendy tengah mencari untuk mengambil langkah lebih jauh ke depan menuju puncak.
Lane, yang kini berusia 22 tahun, berbicara tentang perjalanan sulit yang harus ia lalui untuk mencapai tahap ini dan berbagi pengalamannya untuk beralih dari pemain junior ke level senior.
“Ketika saya pertama kali tiba di Milton Keynes, saya berusia 18 tahun, masih sangat muda. Pelatihan itu sangat sulit, dan tubuh saya tidak bisa mengatasinya, jadi saya butuh waktu lama untuk terbiasa. Namun, selama dua hingga tiga tahun terakhir, hanya upaya yang Anda lakukan setiap hari yang benar-benar diperhitungkan,” kata Lane, dikutip dari Badminton Europe.
Pasangan nomor satu Inggris adalah peraih medali perunggu Olimpiade, Marcus Ellis dan Chris Langridge. Dengan Langridge berbicara tentang pensiun, dan Ellis tampil baik di ganda campuran, ada saatnya Lane dan Vendy harus naik sebagai pasangan Inggris teratas.
Sebagai contoh, ini terjadi di Kejuaraan Beregu Eropa pada bulan Februari tahun ini.
“Saya berpikir diri saya dan Sean telah menunjukkan selama beberapa bulan terakhir kami siap untuk melangkah dan bermain ganda dengan absennya Marcus dan Chris, kami juga mengerti bahwa ada jalan panjang untuk mencapai level yang ingin kami capai, tapi itu hanya proses.”
Pesaing utama dalam ganda putra selalu adalah Denmark. Berpikir tentang apakah pasangan Inggris lebih dekat dari sebelumnya, kata Lane.
“Tim Denmark selalu kuat di kategori ganda putra, jadi saya yakin mereka akan terus menghasilkan pemain. Saya tidak yakin itu sudah ditutup sepenuhnya, tetapi mereka pasti tidak mendominasi seperti yang mereka gunakan juga.”
Terakhir, menanyakan tentang berhenti kemitraan dengan Jessica Pugh di ganda campuran untuk fokus pada level ganda, Lane menyatakan.
“Dalam hal Jess dan saya bermain bersama, saya tidak yakin apa yang akan terjadi di masa depan sekarang, tapi saya yakin untuk saat ini seluruh fokusku adalah pada ganda putra,” katanya.
“Saya pikir karena saya sudah bermain dengan Sean selama bertahun-tahun, saya sebenarnya tidak ada bedanya! Jadi tentu saja, itu hal yang istimewa berjalan di lapangan di sebelahnya, terutama karena kami juga sangat dekat di luar lapangan,” tambah Lane.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023