DBasia.news – Kevin Magnussen menghadapi seri GP Arab Saudi dengan perasaan cemas karena ia belum pernah sekalipun mencoba Sirkuit Jeddah dan hanya belajar melalui video.
Jelang seri GP Bahrain, Haas menunjuk Kevin Magnussen untuk menggantikan Nikita Mazepin secara mendadak. Akibatnya, pria asal Denmark itu tak punya persiapan khusus mengenai kejuaraan musim ini.
Ia bahkan tak sekalipun berpartisipasi dalam tes pramusim F1 2022. Seri GP Arab Saudi bisa jadi batu sandungan baginya karena Magnussen hanya mengetahui sedikit soal Sirkuit Jeddah.
Jeddah sendiri baru masuk ke kalender balap F1 2021 ketika ia sudah tak lagi berkarier di kelas premier. Sementara itu, Magnussen tak punya banyak waktu mempelajari lintasan dengan simulator.
“Perbedaan utamanya, saya tidak tahu trek ini. Cara saya mempersiapkan balapan di Bahrain lebih langsung karena kami pernah melakoni tes di sini sebelumnya. Semua sudah dikenali,” ungkapnya dikutip dari Motorsport.com.
“Anda bisa tahu degradasi ban dengan sangat baik karena tes. Sementara di sini, jauh tidak ketahui sehingga ada tekanan lebih besar untuk tidak mengacaukan balapan,” ia mengimbuhkan.
“Kalau saya mengacaukan dengan satu set ban yang perlu dipelajari untuk balapan, maka itu akan memakan banyak biaya. Ada lebih banyak tekanan kali ini. Tapi, tak masalah. Kami akan mengurusnya,” lanjut pebalap berusia 29 tahun itu.
Saat ditanya oleh Motorsport.com tentang potensi meningkatnya kepercayaan diri seandainya mencatatkan rapor lebih baik di GP Arab Saudi dibanding hasil balapan pekan lalu, dimana ia finis kelima di GP Bahrain, Kevin Magnussen membenarkan.
“Saya pasti lebih percaya diri karena saya tidak tahu trek ini. Sepertinya, itu bukan lintasan mudah di mana Anda ingin melintasi lap sebanyak mungkin,” ucapnya.
“Semoga, saya dapat mengejar ketertinggalan dalam kualifikasi dan kemudian, dalam balapan, benar-benar melaju kencang. Saya menantikan untuk mencoba itu,” jelas rekan setim Mick Schumacher itu.
“Apakah mobil di sini akan sama bagusnya dengan Bahrain? Biar waktu yang berbicara.”
Tanpa simulator, bukan berarti Magnussen tak berusaha mencari informasi soal Sirkuti Jeddah. Ia berusaha belajar dari video onboard milik Haas yang direkam pada seri GP Arab Saudi 2021.
“Bukan hanya trek supergila, tapi juga balapannya gila, dengan dua bendera merah dan banyak hal terjadi. Setidaknya, saya bersiap untuk balapan gila lagi. Saya kira setiap orang mencoba mengantisipasi,” tuturnya.
“Kami pernah mengalaminya di Baku, di mana melihat balapan supergila dan berikutnya sangat membosankan, karena setiap orang berhati-hati dan mengantisipasi masalah. Itu tentu saja trek sangat unik. Kecepatan tinggi, untuk sirkuit jalan raya,” ia mengakhiri.