Atlet Paralimpik Indonesia Kehilangan Mata Pencarian

DBasia.news – Penghentian kegiatan pemusatan latihan nasional lantaran pandemi corona membuat sebagian atlet paralimpik Indonesia kehilangan mata pencarian. Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan sebagian atlet bertumpu hanya pada penghasilan dari gaji pelatnas.

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang yang terdampak. Event empat tahunan itu terpaksa diundur ke 2021.

Situasi itu membuat pemusatan latihan nasional (pelatnas) Paralimpiade terpaksa dihentikan. Akibatnya, sebagian atlet harus kehilangan mata pencaharian.

Wakil sekretaris Jendral Komitie Paralimpiade Nasional (NPC), Rima Ferdianto, menjelaskan beberapa atlet hanya mengandalkan gaji pelatnas. Setelah dibubarkan, praktis tak ada pemasukan bagi mereka.

“Sama sekali tidak ada penghasilan, karena kalau pelatnas diberhentikan, mereka biasanya lanjut pelatda untuk kejuaraan nasional, tetapi bahkan sekarang pelatda saja tidak ada,” ujar Rima.

Situasi ini tak hanya berdampak terhadap finansial para atlet Paralimpiade, tetapi turut menghantam mental.

“Ada yang tetap optimistis, ada yang tetap semangat, ada juga yang langsung down karena kebanyakan mereka bergantung dari sini,” ujar Rima.

Sejauh ini, NPC berusaha mencari jalan tengah untuk para atlet. Setidaknya, para atlet bisa tetap mendapat bantuan dari pemerintah selama pandemi virus corona.

“Pelatih juga tugasnya memberik motivasi selain mencarikan solusi dengan NPC provinsi masing-masing, supaya minimal, mereka dapat bantuan dari pemerintah setempat,” ujar Rima.