DBasia.news – Pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani harus memendam harapan mereka untuk berjaya di Japan Open 2018 setelah dikalahkan wakil tuan rumah, Misato Aratama/Akane Watanabe, dengan skor 16-21, 18-21.
Penampilan Anggia/Ketut memang tak seperti yang diharapkan. Mereka tak dapat menguasai keadaan, serangan-serangan mereka tak dapat menembus pertahanan lawan. Sebaliknya, pertahanan Anggia/Ketut tak cukup rapat untuk ditembus oleh Aratama/Watanabe.
“Kami tidak bisa mengeluarkan permainan kami. Sebetulnya tidak ada beban karena akan dipisah oleh pelatih. Justru kami punya motivasi, tapi mungkin kami terlalu menggebu-gebu dan ini jadi bumerang buat kami,” kata Anggia dilansir Badmintonindonesia.org.
Dari tiga turnamen yang kami ikuti, kami melihat ada peluang di Jepang karena ini adalah turnamen pertama dari tiga rangkaian turnamen dan kondisi masih fit, tapi ternyata belum berhasil.”
“Padahal kami sudah benar-benar berkomunikasi terus di lapangan. Di awal permainan, kami salah menerapkan pola main, jadi kami berada di bawah tekanan dan kami sulit untuk keluar dari tekanan itu,” tambah Ketut.
“Sebetulnya kami bisa menerapkan strategi yang sudah diarahkan pelatih, tapi di awal kami terbawa pola main lawan dan tidak bisa keluar dari pola itu. Sehingga kami mainnya nggak percaya diri,” sebut Anggia.
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
VIRUS CORONA MEMBATALKAN PERTANDINGAN
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016