DBasia.news – Pemimpin Lantai Minoritas Senat Filipina, Franklin Drilon mempertanyakan pengeluaran SEA Games 2019 untuk pembuatan kaldero (tempat menyalakan obor).
Untuk diketahui, BCDA sebagai panitia SEA Games 2019 merogoh kocek sebesar 50 juta Peso atau sekitar 14,1 miliar rupiah untuk pembuatan kaldero raksasa itu.
Drilon pun memiliki pendapat dana sebesar itu bisa digunakan pemerintah Filipina untuk membangun 50 kelas di sebuah sekolah.
“Apakah hal ini masuk akal? Apakah kaldero menjadi prioritas saat ini? Biaya sebesar ini bisa digunakan untuk yang lain, bukan untuk kaldero yang akan digunakan sekali saja dan menghabiskan 50 juta peso,” Ungkap Drilon.
Senator yang merupakan salah satu sponsor anggaran BCDA, Juan Edgardo Angara pun menjawab kritik Drilon. Menurutnya angka 50 juta peso untuk pembuatan kaldero sama seperti yang dikeluarkan negara Asia Tenggara lain ketika jadi tuan rumah SEA Games.
“Menurut saya, mungkin sudah sewajarnya menjadi tuan rumah melakukan hal ini,” Angara menjelaskan.
Drilon masih tidak puas dengan jawaban Angara. Drilon pun mempertanyakan kepada bagian audit khusus dana SEA Games.
Dana anggaran SEA Games memiliki total 6 miliar peso atau setara dengan 1,6 triliun rupiah. Dengan 5 miliar peso dari anggaran nasional 2019 dan tambahan dana 1 miliar sesuai dengan persetujuan presiden.