DBasia.news – Andrea Dovizioso mengungkapkan bahwa masalah pada tekanan ban motor Yamaha YZR-M1 membuat ia kesulitan di MotoGP Qatar sehingga hanya bisa finis ke-14.
Jika musim lalu Yamaha mampu berjaya di Sirkuit Internasional Losail, maka tahun ini situasinya sangat berbanding terbalik. Tahun lalu pebalap dengan raihan terbaik adalah Fabio Quartararo. Namun di MotoGP Qatar 2022, sang juara dunia bertahan justru hanya mampu finis kesembilan.
Rider asal Prancis itu sebenarnya berpeluang untuk mengamankan tujuh besar. Namun, menjelang paruh akhir perlombaan, kecepatannya terus menurun. Posisi kedelapan yang sudah ada didepan mata malah terlepas begitu saja usai disalip oleh Johann Zarco.
Kesulitan rupanya juga dialami sesama penunggang motor Yamaha YZR-M1 2022, Andrea Dovizioso. Pebalap WithU Yamaha RNF itu dipaksa berjuang keras untuk mengklaim posisi ke-14. Pencapaiannya makin mengecewakan lantaran ia terpaut hingga 27 detik dari sang pemenang balapan, Enea Bastianini.
“Kondisi pada hari Minggu bagus, tetapi pada awal balapan kami memiliki masalah dengan tekanan ban, sesuatu yang biasa terjadi pada Yamaha,” ucap Dovizioso dikutip dari Motosport.com.
“Saya kehilangan grip depan dua kali dan keluar lintasan. Itu adalah awalnya dan itu sangat buruk. Saya tidak tahu, tapi itu bukan satu-satunya masalah,” ia mengimbuhkan.
“Kemudian saya mulai berkendara sendiri dan bisa berkendara kurang lebih secara normal. Kecepatan mulai bisa diterima, tidak super cepat, tapi itulah yang kami bisa lakukan.”
“Saya juga kehabisan ban, tapi itu juga normal karena cara Anda mengendarai Yamaha. Untuk memiliki kecepatan di tengah tikungan Anda harus banyak menggunakan ban belakang,” lanjutnya.
Usai hanya membawa pulang dua poin dari Losail, Andrea Dovizioso kini menatap putaran kedua musim ini, MotoGP Indonesia, yang akan digelar pada 18-20 Maret mendatang.
Eks rider Ducati tersebut pun berharap dapat membuat kemajuan di Sirkuit Mandalika. Apalagi, Dovizioso telah mengantongi data hasil tes pramusim selama tiga hari disana pada Februari lalu.
“Sebuah langkah maju adalah suatu keharusan, (selisih) 27 detik benar-benar banyak, itu tidak baik. Kami jauh. Saya tidak ingin berbicara terlalu banyak, karena itu perlu untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu terjadi, apa yang ada di sana, apa yang tidak ada, apa motivasinya,” tuturnya.
“Selalu ada penjelasan dan ini bukan saatnya untuk masuk ke detail. Tapi yang pasti kami harus membuat kemajuan, karena kami sangat jauh. Start dari posisi ke-20, Anda tidak ke mana-mana.”
“Penggunaan ban harus ditingkatkan karena pada akhir balapan kinerjanya habis. Di Indonesia akan ada ban yang berbeda, jadi kami semua akan memulai dari awal pada aspek itu. Tapi kami (tertinggal) jauh,” tutup Dovizioso.