DBasia.news – Andakara Prastawa Dhyaksa yang notabene pemain Pelita Jata memiliki pandangan berbeda tentang arti pahlawan. Bagi Prastawa, pahlawan tak selalu orang yang berjuang membela kebenaran, tetapi sosoknya justru ada lebih dekat.
Prastawa menganggap kedua orang tuanya, Rastafari Horongbala dan Julisa Rastafari, sebagai pahlawan. berkat keduanya Prastawa bisa mengenal basket dan menjadi pemain profesional.
Tak heran, Rastafari dan Julisa merupakan mantan pebasket nasional. Kemampuan yang ada pada keduanya kemudian menurun kepada Prastawa.
“Arti pahlawan buat saya itu adalah orang yang bisa membuat saya sampai hingga seperti ini, jadi mentor jadi panutan, dan jadi penyemangat. Dan itu, kedua orang tua ,” jelas Prastawa.
“Mereka dari awal sudah support saya di dunia basket hingga bisa seperti sekarang. Mereka yang nggak pernah capai anter-anter dari kecil sampe akhirnya udah bisa mandiri,” sambungnya.
Meski sudah meraih banyak kesuksesan seperti juara liga bersama Stapac Jakarta, tampil bersama tim nasional, hingga merebut medali perak SEA Games, Prastawa tak pernah mendapat pujian dari sang Ayah. Rastafari tak ingin sang anak merasa cepat puas.
“Itu makanya saya tidak pernah dipuji kalo basket sama Ayah,” ujar Prastawa.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA