Ana Ivanovic Percaya Novak Djokovic Miliki Peluang Besar Untuk Patahkan Rekor Roger Federer

DBasia.news – Mantan petenis berkebangsaan Serbia, Ana Ivanovic percaya bahwa petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic mampu mematahkan rekor Roger Federer sebagai petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak.

Petenis berusia 38 tahun, Federer telah mengantongi 20 gelar Grand Slam, tetapi ia belum memenangkan Grand Slam lagi sejak mengalahkan Marin Cilic di final Australian Open musim 2018.

Sementara itu, Rafael Nadal berada di posisi kedua dengan 19 gelar Grand Slam dan Djokovic di posisi ketiga dengan 17 gelar Grand Slam. Dalam beberapa kesempatan, Djokovic mengakui bahwa salah satu targetnya adalah mematahkan dua rekor yang dimiliki Federer, termasuk tentang gelar Grand Slam.

Mantan petenis peringkat 1 dunia, Ivanovic berbincang bersama mantan petenis peringkat 7 dunia, Barbara Schett melalui Instagram.

Ketika ditanya apakah Djokovic bisa mematahkan rekor Federer, Ivanovic menjawab, “Ya. Mungkin. Ia (Djokovic) masih memiliki beberapa musim yang tersisa dan ia pastinya memiliki peluang besar untuk melakukannya, dan itu adalah salah satu targetnya.”

Petenis berusia 33 tahun, Djokovic memenangkan satu-satunya Grand Slam yang sejauh ini berhasil digelar pada musim 2020 ketika ia mengalahkan Dominic Thiem di final Australian Open.

Sementara itu, Djokovic dan Ivanovic mencapai kesuksesan cukup besar di awal-awal karier mereka. Djokovic mengklaim gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Australian Open musim 2008, sedangkan Ivanovic memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya beberapa bulan setelah itu di French Open.

“Di turnamen, kami teman yang sangat dekat. Tetapi beberapa tahun kemudian, ia menjalani kariernya, begitupun saya. Tetapi apa yang telah ia capai benar-benar mengagumkan,” tutur Ivanovic.

Ivanovic belum memenangkan gelar Grand Slam lagi, tetapi ia menyelesaikan kariernya di dunia tenis dengan mengantongi 15 gelar. Ia pensiun pada musim 2016 di usia yang cukup muda bagi seorang petenis setelah ia mengakui bahwa ia tidak bisa lagi tampil dengan level tertinggi sebagai salai satu alasan utama dari keputusannya.