DBasia.news – Pebulu tangkis ganda putra Mohammad Ahsan menyebut gelar juara All England 2019 yang diraihnya bersama Hendra Setiawan menjadi titik balik dalam karir profesionalnya yang sudah ia geluti selama 14 tahun.
Ahsan menyebut gelar juara tersebut merupakan pembuktian bahwa ia masih produktif meski terbilang senior dalam olahraga tepok bulu ini.
“Yang paling berkesan All England kemarin ya, karena kami dianggap sudah selesai dan tidak bisa bersaing lagi, sudah senior tapi nyatanya bisa juara lagi di turnamen besar,” kata Ahsan.
Ahsan/Hendra menyabet gelar juara ganda putra All England 2019 setelah menundukkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
Menurut Ahsan, yang kini berusia 32 tahun, kemenangan itu menjadi titik balik bagi dirinya agar terus memupuk motivasi dan bisa bersaing dengan lawan-lawan yang lebih muda.
“Setiap kami tanding kan maunya yang terbaik, tidak berpikir ke final atau juara. Nikmati setiap langkah saja, pasrah dan berjuang,” pungkas dia.
Berkaitan dengan lolosnya Ahsan dan Hendra pada kualifikasi Olimpiade Tokyo yang ditunda tahun depan, Ahsan mengaku belum memiliki persiapan khusus mengingat proses latihan yang belum maksimal akibat pandemi virus corona.
Kendati begitu, ia tetap mematri semangat dan motivasi agar selalu siap secara mental jika waktu untuk berlaga di ajang olahraga terakbar itu tiba.
-
Lama Tak Tanding, Mohammad Ahsan Akui Ada Momen yang Hilang
-
Alasan Indonesia Turunkan Pasangan Dadakan, Ahsan/Fajar di Final
-
Komentar Hendra/Ahsan Ketika Dikalahkan Ganda China di Semifinal
-
Tren Positif Hendra/Ahsan Ketika Bermain di Semifinal Terhenti
-
Berikut Besaran Dana yang Dikeluarkan The Daddies untuk Ikuti Turnamen Tahun 2019