DBasia.news – Pembalap Aprilia Racing Team Aleix Espargaro mengaku geregetan dengan performa motornya. Espargaro ingin agar Aprilia lebih serius dalam menyempurnakan mesin RS-GP.
Pada paruh pertama MotoGP musim ini, Espargaro berhasil meraih posisi kedelapan dalam klasemen sementara. Tentunya hasil ini terbilang bagus untuk ukuran pembalap seperti Espargaro.
Sayangnya hal ini belum membuat Espargaro merasa puas. Pembalap asal Spanyol ini justru merasa kecewa. Dia merasa seharusnya bisa mendapatkan posisi yang lebih baik pada paruh pertama musim ini.
Pada paruh pertama ini, Espargaro tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya karena terhalang oleh performa mesin motor Aprilia. Hal ini terlihat jelas pada saat seri Belanda yang menjadi penutup paruh pertama.
Saat itu Espargaro sangat kesulitan hingga akhirnya hanya mampu finis di posisi kedelapan.
“Di balapan, kami selalu saja hanya berkutat di antara posisi enam dan delapan. Saya senang dengan ritme balapan saya, tetapi juga terdapat rasa frustrasi yang muncul,” jelas Espargaro dikutip dari tuttomotoriweb.it.
“Saya merasa siap dengan podium, saya bisa melewati ketika balapan, tetapi mesin motor saya sangat terbatas. Saya lebih kuat dari Bagnaia tetapi pada kenyataannya saya selalu terjebak di belakangnya. Selalu di pertengahan hingga akhir balapan, saya terjebak di belakang pembalap lain,” katanya.
Berkaca dari hal tersebut, Espargaro ingin agar Aprilia benar-benar serius dalam mengembangkan motornya. Espargaro tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali di paruh kedua nanti.
“Kami memang puas karena menempati posisi delapan dengan perolehan 61 poin. Kami datang dari jauh dan harus mengambil kesempatan ini. Namun, kami juga harus bisa menyempurnakan sisi mesin. Selama libur saya akan melakukan dua atau tiga kali balapan,” tutupnya.