DBasia.news – Aleix Espargaro meminta Aprilia untuk melakukan lebih banyak pengembangan motor RS-GP demi meningkatkan kecepatan dan membantunya tampil lebih kompetitif.
Pada awal musim 2021, Aleix Espargaro mengejutkan banyak pihak dengan membawa Aprilia berada di posisi 10 besar pada tiap balapan. Bahkan, dalam beberapa balapan terakhir, rider asal Spanyol itu mengamankan posisi start ideal dan berjuang di barisan depan.
Sayangnya Espargaro tak mampu mempertahankan kecepatannya hingga menyentuh garis finis karena ban motornya lebih cepat aus dibandingkan dengan para rivalnya. Oleh sebab itulah ia merasa motor RS-GP masih membutuhkan banyak pengembangan untuk meningkatkan kecepatan.
Espargaro sendiri mengaku tunggangannya tersebut mengalami penurunan dalam hal kecepatan. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh perangkat aerodinamika yang agresif sehingga menciptakan efek downforce besar.
Lambatnya pengembangan Aprilia semakin diperparah karena minimnya pebalap berpengalaman di dalam tim. Mereka juga tak memiliki tim satelit seperti tim pabrikan lainnya sehingga tak bisa mengumpulkan banyak data tentang motor.
Aleix Espargaro pun mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan tandeman yang mumpuni sehingga bisa memberi informasi bagus kepada para teknisi tim. Rider berusia 31 tahun itu menilai Maverick Vinales yang tahun depan resmi berpisah dengan Yamaha cocok menjadi rekan setimnya pada musim depan.
Masalah lain adalah Aprilia akan berpisah dengan Gresini Racing pada akhir 2021, yang berarti pabrikan asal Noale, Italia itu akan menghadapi kejuaraan secara mandiri di MotoGP 2022.
“Jika saya bisa naik podium lima kali dan meraih tiga kemenangan musim ini, Gresini mungkin akan tetap bersama kami,” kata Espargaro seperti dilansir Speedweek.
“Tapi, hasil yang kami dapatkan tak cukup bagus. Jika performa kami lebih baik, akan lebih mudah untuk menggaet pebalap dan sponsor,” imbuhnya.
Espargaro mengklaim bahwa dirinya adalah pribadi yang perfeksionis. Untuk itu, ia menginginkan motor yang lebih sempurna dan kompetitif.
“Meski saya meraih kemenangan suatu hari nanti, itu tidak akan cukup bagi saya. Merupakan sebuah berkah sekaligus kutukan menjadi seseorang yang perfeksionis. Tapi saya selalu ingin mencapai hasil maksimal,” ujar Espargaro.
“Ketika saya telah mencapai sesuatu dengan motor balap, saya menetapkan tujuan baru untuk diri sendiri. Saya selalu menginginkan lebih, dan saya mengharapkannya dari para teknisi. Mereka adalah orang-orang hebat dan mereka melakukan pekerjaan dengan baik, Tapi itu tidak cukup,” ia melanjutkan.
“Saya juga belum berkendara dengan baik, kami semua harus meningkatkan kemampuan,” tegasnya.