DBasia.news – Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro merasakan kecewa dengan hasil MotoGP Australia 2022. Pembalap asal Spanyol ini gagal mendapatkan hasil manis.
Espargaro sebenarnya dapat memulai balapan dengan baik. Pembalap berumur 33 tahun itu mampu bertahan lama di posisi enam teratas. Bahkan Espargaro hampir bergabung dalam duel perebutan posisi depan.
Namun kondisi ini tidak dapat bertahan lama. Espargaro terus mengalami penurunan performa hingga akhirnya hanya mampu finish di posisi kesembilan. Kondisi ini jelas membuat Espargaro bingung.
“Saya tidak dapat menjawabnya. Saya cukup cepat dan hampir bisa mencetak rekor lap balapan tercepat. Sayangnya motornya tidak dapat berakselerasi di delapan lap terakhir,” ucap Espargaro, dikutip dari speedweek.com.
“Meskipun banyak kontrol traksi, saya tetap tidak bisa mendapatkan progres. Saya merubah settingan map dan mencoba segalanya, tetapi tidak terjadi apa-apa. Kemungkinan terdapat masalah elektronik. Saya sangat frustasi,” lanjutnya.
Sadar akan hal ini, Espargaro mulai pesimis menghadapi dua balapan tersisa. Rekan satu tim Maverick Vinales ini bahkan mengatakan peluang merebut gelar juara semakin mengecil.
“Sulit. Di tiga balapan terakhir kita bersama tim menunjukkan tidak mampu bersaing untuk merebut gelar juara dunia. Kita banyak kehilangan poin di tiga balapan sebelumnya. Ini tidak cukup untuk persaingan gelar juara,” ujar Espargaro.
“Secara teori memang masih memungkinkan. Saya bangga dengan performa musim ini. Dengan sisa dua balapan lagi saya dan Aprilia masih berpeluang dengan gelar juara, tetapi Bagnaia dan Ducati dalam performa terbaik dan ada selisih 27 poin. Bagi saya ini sangat sulit,” tutup Espargaro.