DBasia.news – Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro mengaku masih berusaha untuk mencari penjelasan atas kegagalan finisnya di seri MotoGP Americas pada Minggu (3/10).
Aleix Espargaro start dari P19 pada gelaran MotoGP Americas dan langsung menyalip tujuh rivalnya. Namun ia kemudian mengalami crash yang merupakan kali kelima sepanjang musim 2021.
Kondisi trek COTA yang bergelombang ia nilai sebagai tantangan terberat bagi motornya, Aprilia RS-GP. Memulai perlombaaan dari baris belakang, Espargaro sempat menduduki urutan ke-12 sebelum kehilangan kendali atas motornya di putaran kesembilan.
Yang paling membuatnya frustrasi adalah ia masih belum menemukan penyebab dirinya mengalami crash.
“Ini benar-benar mimpi buruk. Tingkat frustrasi saya sangat tinggi karena sebenarnya saya tidak memiliki tanggapan yang jelas tentang (mengapa kami mengalami begitu banyak kecelakaan),” kata Espargaro dilansir dari Crash.
“Jelas gundukan itu tidak membantu saya. Sepeda saya sangat sulit untuk dikendarai, tetapi gundukan itu ada untuk semua orang,” imbuhnya.
“Sampai sekarang, kami kompetitif di mana-mana. Di Misano saya P1 saat tes, di trek lain kami berjuang untuk tempat kedelapan, tetapi kurang lebih level kami serupa. Tapi di trek ini saya tidak menemukan jalan,” ia menjelaskan.
“Saya mulai melewati beberapa orang dalam balapan – Morbidelli, Lecuona, Dovizioso, Alex Marquez – tetapi kecepatan saya tidak cepat. Saya tidak terlalu memaksakan diri, saya kehilangan satu detik lap dari para pemimpin atau bahkan lebih. Tapi Saya jatuh lagi, jadi saya tidak punya penjelasan,” tutur rider asal Spanyol itu.
Aleix Espargaro pun meminta maaf kepada timnya karena pulang dengan tangan kosong dari seri MotoGP Americas.
“Saya sangat menyesal untuk tim saya karena hanya memiliki satu Aprilia di Amerika dan kemudian jatuh lima kali dan pulang tanpa poin itu tidak baik. Saya marah dan frustrasi tetapi begitulah adanya dan semoga kami dapat menemukan penjelasannya,” ucap Espargaro.