Aleix Espargaro Beberkan Kelemahan Motor KTM

Aleix Espargaro


DBasia.news –  Ketika memutuskan turun di MotoGP sejak musim 2017, KTM belum kunjung bisa bersaing pada baris depan secara konsisten. Padahal  KTM dikenal punya prestasi hebat di ajang Reli Dakar plus Moto3 maupun Moto2

Sampai sekarang, prestasi terbaik tim adalah podium ketiga putaran terakhir musim 2018 di Valencia. Kemudian, KTM juga memulai MotoGP 2019 dengan raihan tidak terlalu menggembirakan.

Pol Espargaro hanya finis posisi 12. Lalu Johann Zarco yang begitu kencang bersama Tech 3 Yamaha terbenam di urutan 15.

Espargaro pun ditanya alasan motor KTM kesulitan bersaing dengan pabrikan seperti Ducati, Honda, Yamaha sampai Suzuki. Menurutnya faktornya bukan karena sistem elektronik, tapi daya cengkeram mekanis (mechanical grip).

“Ketika Anda ingin mendapatkan keuntungan daya cengkeram mekanis, itu membuat Anda harus mengeluarkan banyak uang. Karena Anda wajib melakukan banyak pengembangan dan tes,” Espargaro menuturkan.

Meskipun begitu, Espargaro menyebut motor KTM RC16 musim 2019 sudah lebih baik dari motor musim lalu. Hanya saja dibandingkan motor tim papan atas, RC16 masih tertinggal jauh.

“Dibandingkan dengan Honda yang sudah mengikuti MotoGP begitu lama, motor mereka bisa lebih cepat 0,3 detik per lap. Itu tidak terlalu banyak. Tapi saya pikir cukup efektif dalam hal catatan waktu,” adik dari Aleix Espargaro itu menegaskan.

KTM sendiri satu-satunya tim di MotoGP yang menggunakan sasis berbahan baja dan suspensi produksi dari WP. Padahal tim lain memakai sasis alumunium dan suspensi produksi Ohlins.*