DBasia.news – Pembalap muda Aldio Oekon, berhasil mempertahankan singgasananya di puncak podium setelah memenangkan gelaran ETCC 2000 kelas Pro di putaran kelima ISSOM 2018. Persaingan yang terjadi di atas lintasan, memang begitu ketat antara Aldio Oekon, pebalap Alta Racing Pertamax dengan Gerhard Lukita dari ABM Motorsport. Meski keduanya berada di kelas berbeda, namun aksi mereka di atas lintasan cukup membuat penonton terbawa emosi.
Saat sesi kualifikasi, Aldio Oekon memang gagal menempati pole position. Posisi tersebut, justru diambil alih oleh Gerhard Lukita, yang mencetak waktu tercepatnya satu menit 47,958 detik. Namun demikian, itu bukan sebuah awal dari kegagalan Aldio Oekon, tetapi menjadi kebangkitan pebalap yang juga dimentori oleh Andre Dumais.
Usai memenangkan laga, pebalap yang akrab disapa Dio ini, mengatakan bahwa mobil BMW E36 yang dipacunya memang dalam kondisi yang sangat prima, sehingga bisa mengamankan podium tertinggi. “Mobil memang lagi enak banget buat digeber, sama posisi nyetir juga lagi nyaman banget. Tapi bicara fight, itu memang terus-terusan sepanjang balapan, dan Alhamdulillah dari saat start bisa langsung mengambil posisi terdepan,” papar Dio.
Aldio Oeko
Meski yang terlihat hanya pertarungan antara dirinya dengan Gerhard, namun menurut pengakuan pebalap dengan nomor mobil 142 ini, sesama pebalap di kelas Pro, juga berlangsung dengan sangat ketat. Terlebih performa yang ditampilkan oleh pebalap BJB Motorsport, Denny Rommel yang menurut Dio juga sempat menempel dirinya di atas lintasan.
“Memang kemarin itu fight dengan pebalap Master, tapi Rommel juga sampai pertengahan balapan, menempel saya terus, jadi memang saya harus lebih mengatur strategi untuk defence terhadap dua-duanya. Balapan kemarin memang semuanya tampil menekan, menurut saya itu merupakan pertarungan yang bagus banget, saya sebisa mungkin terus melakukan defence agar tidak kecolongan. Balapan kemarin juga butuh konsentrasi, konsistensi dan kesabaran, tekanan ke mental begitu luar biasa,” tambahnya.
Menanggapi kemenangan yang diraih oleh Aldio Oekon, sang mentor, Andre Dumais, mengaku sangat senang melihat anak didiknya berhasil bertahan dari gempuran yang diberikan oleh pebalap lain. Menurutnya, itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat jam terbang Aldio Oekon yang belum seberapa, sehingga setelah kemenangan kemarin, pria yang akrab disapa Dume, menjadi sangat bangga.
“Bukan puas banget, itu juga berarti jam terbang Aldio sudah bertambah. Justru itu yang tadinya menjadi kekhawatiran, kuat apa tidak Dio berada dalam tekanan yang begitu besar, karena pressure Gerhard enggak ada berhentinya. Dari awal kualifikasi, saya sudah mapping, dan strateginya ke Dio adalah di start. Karena Gerhard pole position, dan Dio posisi kedua. Dengan begitu, Dio harus mencuri kesempatan di start, kalau dia tidak ambil di start, maka Dio akan sulit untuk mengovertake Gerhard,” imbuh Andre Dumais.
Usai kemenangan tersebut, Aldio Oekon semakin memantapkan posisinya di puncak klasemen. Setelah meraih podium pertama, ia unggul dari pesaingnya di kelas Pro, terutama Romy Tahrizi, pebalap BJB Pertamax Turbo GRT yang sebelumnya menguasai klasemen tertinggi. Berkat kemenangan tersebut, semakin memudahkan langkah Aldio Oekon untuk menjadi Juara Nasional ETCC 2000 kelas Pro di tahun ini.