DBasia.news – Tampil di kelas Kejuaraan Nasional European Touring Car Championship (ETCC) Indonesia kelas Pro, Aldio Oekon, pembalap Banteng Motorsport kembali memperlihatkan sebagai pembalap potensial.
Bagaimana tidak, meski mobil geberannya dibebat banyak masalah, Dio-sapaan akrabnya tetap bisa finis pertama pada gelaran Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) putaran kedua, Minggu (7/7).
Dio mengasapi dua rival terberatnya: Eko Bambang dan Gerhard Lukita. Usai lomba saat diwawancara beberapa media, ia menyebut mobil BMW E36 miliknya sedikit bermasalah ketika rpm berada di putaran bawah.
Menurutnya sejak hari Kamis, selalu ada saja permasalahan pada mobil. Kamis, kru timnya harus menyetel ulang rem. Jumat, mobil terasa brebet.
“Kalau di rpm rendah, mobil itu brebet seperti kehilangan power. Jadi sepanjang balapan ETCC 2000, saya beberapa kali melakukan reset engine, seperti ignition engine off. Sekitar lima sampai enam kali seperti itu,” Dio menuturkan.
Karena kondisi di atas, Dio sempat tidak tampil ngotot karena paham betul ada masalah pada mobilnya. Awalnya ia bahkan hanya ingin sekadar mengamankan posisi kedua. Karena dengan begitu, ia masih memimpin klasemen.
“Jadi sebenarnya strateginya kita lihat poin. Karena walapun saya harus finis di posisi kedua, saya tetap memimpin klasemen di ETCC 2000 Pro. Tapi saya melihat ada kesempatan (untuk menang), dan saya memanfaatkan kesempatan itu saat balapan dimulai,” Dio mengungkapkan.