DBasia.news – Jake Dixon mengatakan, bahwa tidak akan terlihat bagus jika dirinya sampai menolak tawaran dari Petronas SRT untuk tampil di Silverstone akhir pekan ini.
Pembalap Moto2 itu didapuk sebagai pengganti Franco Morbidelli, yang sebelumnya dijalankan oleh Cal Crutchlow.
Adapun, rekan kompatriotnya mendampingi Fabio Quartararo pada tim pabrikan Yamaha, usai langkah skuad Iwata yang mendepak Maverick Vinales.
Penunjukan nama Dixon bukannya tak mengundang pro dan kontra. Sejumlah pihak meragukan kesiapannya dalam menggeber motor MotoGP.
Tak seperti para debutan umumnya, yang mendapat sesi tes, Dixon langsung melompat dari Moto2 ke MotoGP dengan persiapan yang begitu minim.
Ketika ditanya apa motivasinya menerima tawaran SRT, Dixon menjawab: “Ya, orang akan selalu memiliki pendapat mereka, apakah itu benar atau salah.
“Kapan waktu yang tepat? Menurut saya, secara pribadi ini jelas merupakan musim yang sulit bagi saya sejauh ini di Moto2, tetapi banyak hal telah berubah, saya mulai terbentuk.
“Saya kira secara realistis jika kita berbicara istilah Moto2, saya bisa melakukan pekerjaan yang sangat bagus dan bertarung dalam lima besar.
“Tetapi jelas jika ada kesempatan, Anda tidak akan pernah menolak balapan MotoGP. Saya pikir itu bukan hal yang hebat, itu (menolak) tidak akan terlihat bagus.
“Jadi, saya punya banyak motivasi. Saya pernah mengendarai motor besar sebelumnya meski motor MotoGP jauh berbeda dengan yang saya kendarai. Namun saya siap untuk merasakan kekuatan lagi.”
Dixon menjadi salah satu calon pembalap untuk mengisi kursi dalam manajemen baru SRT, usai keputusan tim yang meninggalkan MotoGP sepenuhnya selepas musim 2021 berakhir.
Nama lain yang ikut masuk adalah rider Moto3, Darryn Binder, juga termasuk tiga kali runner-up, Andrea Dovizioso. Yang satu ini bahkan disebut-sebut akan membela SRT pada sisa kejuaraan.
Mengomentari debutnya di MotoGP Inggris, Dixon mengatakan bahwa tanpa menguji coba Yamaha sebelumnya, itu berarti tidak ada beban dan target di pundaknya akhir pekan ini.
“Ya, itu jelas fantastis dan jelas terima kasih kepada Petronas karena memberi saya kesempatan untuk mengendarai motor MotoGP dan melakukannya di Silverstone juga istimewa. Saya kira ika ada yang bisa melakukan debut mereka, mereka akan melakukannya di rumah,” tuturnya.
“Jadi, ya, saya tidak sabar dan itu akan menjadi luar biasa karena kami akan ditonton para penonton dan sirkuit Silverstone tampaknya cocok dengan Yamaha di masa lalu. Saya tidak sabar, ini akan menjadi kurva pembelajaran yang besar, tetapi saya siap untuk menerimanya dan melihat apa yang bisa kami lakukan.
“Saya mengalami beberapa malam tanpa tidur. Ini pastinya sebuah rasa kegembiraan, tapi juga perasaan gugup.
“Saya tidak punya ekspektasi. Ini jelas merupakan kurva pembelajaran yang besar dan saya tidak berharap untuk melakukan apa pun.”