DBasia.news – Banyak yang yakin Casey Stoner bisa meraih prestasi lebih banyak di MotoGP. Apalagi dia pensiun di usia 27 tahun yang relatif muda bagi dunia olahraga.
Alasan utama Stoner pensiun dari MotoGP adalah tekanan. Mantan rider Repsol Honda itu mengaku tak ingin terus mengambil risiko.
“Sangat mudah melakukan kesalahan, apalagi jika terlalu memaksa. Satu gerakan kecil jari di rem bisa mengakibatkan motor terjatuh. Terlambat mengerem sehingga motor melebar membuat balapan berantakan,” ungkap Stoner dikutip Crash.
Tuntutan tampil sempurna itu membuat Stoner mensyukuri hasil apapun yang didapat selama membalap. Bagi Stoner, asal bisa finis dengan selamat, itu sudah cukup.
“Maka saya sangat gembira saat menyelesaikan balapan, terlepas apakah meraih kemenangan atau kalah. Saya juga sudah gembira kalau naik podium karena merasa sudah melaksanakan tugas,” ujar peraih dua gelar juara dunia MotoGP itu.
Stoner menjadi satu-satunya pembalap yang bisa menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati pada 2007. Ia memenangi 10 balapan dan meraih enam kali pole bersama motor Desmosedici GP7. Saat itu, dia mengalahkan Valentino Rossi yang terpuruk di posisi ketiga.
Stoner pensiun dari dunia balap pada 2012 dengan alasan sudah tak memiliki hasrat untuk berkompetisi di lintasan. Kala itu, usianya baru 27 tahun.
-
Casey Stoner Ingin Kalahkan Marc Marquez
-
Mantan Bos Honda Beberkan Impiannya Duetkan Marquez dan Stoner
-
Respon Marc Marquez Saat Ditanya yang Terbaik antara Rossi atau Stoner
-
Untuk Bantu Korban Kebakaran Australia, Casey Stoner Lelang Baju Balap
-
Cal Crutchlow Bandingkan Sosok Casey Stoner dengan Marc Marquez